E-Learning

Fakultas Teknik - Jurusan Teknik Sipil (S-1 )
Kembali Ke List Matakuliah

IMMANUEL SEMBIRING, Ir., Drs., BSc, M.Si.

KAMIS 07:50 - 09:30
Pertemuan Materi
01

Kamis 13 Maret  2025

Pertemuan ke 1 Rekayasa  Pondasi – 2

Pendahuluan

Pondasi Dalam

Pondasi dalam adalah pondasi yang biasanya dipasang pada kedalaman lebih dari 3 meter dibawah permukaan tanah. .Pondasi dalam digunakan untuk mentransfer beban bangunan kelapisan tanah yang lebih dalam sehingga mencapai lapisan tanah yang mampu mendukung beban struktur yang ada diatasnya.

PengertianPondasi Dalam

Pondasi dalam merupakan struktur bawahsuatu konstruksiyang berfungsi untuk meneruskan beban konstruksi kelapisan tanah keras yang berada jauh dari permukaan tanah. Suatu pondasi dapat dikategorikan sebagai pondasi dalam apabila perbandingan antara kedalaman dengan lebar pondasi lebih dari sepuluh (Df/B>10).  Material pondasi dalam bisa dari kayu, baja, beton bertulang,dan beton pratekan.Pondasi dalam dapat dibedakan menjadi:

a.   Pondasi Tiang Pancang (pile),bahan yang digunakan pada pondasi ini diantaranya bahan kayu (balokkayu), beton (berbentuk persegi,segitiga,maupun silinder), dan berbentuk  sheet  pile.  Untuk  memasukkan  tiang   pancang   ke  dalam  bumi menggunakan alat berat, metode yang digunakan mendesakkan pile kedalam tanah bisa hammer pile,getar,dan ditekan.

b.   Pondasi   bored pile,bahan yang digunakan untuk i pepondasi ini adalah beton bertulang yang di cor di tempat (in situ).  Pelaksanaan pondasi    tipe    ini membutuhkan peralatan bor baik secara manual (diameter lubang bor max 30Cm) maupun menggunakan mesin   bor   untuk   membuat   lubang dengan kedalaman rencana.

c.   Pondasi Caisson ,tipe pondasi ini berbentuk sumuran dengan diameter yang relatif lebih besar. Ada banyak alasan seorang ahli geoteknik merekomendasikan  penggunaan pondasi dalam ke pondasi dangkal, tetapi beberapa alasan umum adalah beban desain yang sangat besar,tanah yang buruk pada kedalaman dangkal, atau kendala situs (seperti garis properti).  Ada istilah yang berbeda digunakan   untuk menggambarkan berbagai jenis pondasi yang mendalam, termasuk tumpukan (yang analog dengan tiang), tiang jembatan (yang analog dengan kolom), poros dibor, dan caisson.Tumpukan umumnya didorong ke dalam tanah di situ;  pondasi mendalam lainnya biasanya diletakkan di tempat dengan menggunakan penggalian dan pengeboran.

2. Jenis-jenis Pondasi Dalam

a.   Pondasi Sumuran 

Pondasi sumuran adalah suatu bentuk peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi  tiang..Pondasi sumuran sangat tepat digunakan pada tanah kurang baik dan lapisan tanah kerasnya tidak terlalu dalam, diantara kedalaman 3– 5 meter. Diameter sumuran biasanya antara0.80-1.00m dan ada kemungkinan dalam satu bangunan diameternya berbeda-beda,ini dikarenakan masing-masing kolom berbeda bebannya.



Gambar Pondasi Sumuran




b.   Pondasi Bored Pile

 

Pondasi Bored Pile adalah bentuk pondasi dalam yang dibangun didalam permukaan tanah dengan ke-dalaman tertentu.Pondasidi tempatkan sampai ke dalaman yang  dibutuhkan dengan cara membuat lobang yang dibor dengan alat khusus.Setelah mencapai kedalaman   yang disyaratkan,kemudiandilaku-kan pemasangan  kesing/begisting      yang  terbuat    dari  plabesi,  kemudian dimasukkan   rangka   besi pondasi   yang telah  dirakit   sebelumnya,   lalu dilakukan pengecoran terhadap lobang yangsudah dibor tersebutPekerjaan pondasinitentunya dibantu  denganalat  khusus,  untuk mengangkat kesing darangka  besiSetelah dilakukan pengecoran kesing tersebut dikeluarkan kembali. Jenis pondasi bore pile dipilih untuk mendukung  beban bangunan dengan mengandalkan daya dukung pondasi pada tanah keras dan hambatan lekat yang terjadi pada permukaan tiang yang tidak rata akibat dari pengecorandi tempat (in situ).

Pondasi bored pile fungsinya sama dengan pondasi dalam lainya yaitu seperti pondasi tiang pancang. Perbedaannya adalah pada cara pengerjaanya,yaitu bored pile dimulai dengan melubangi tanah dahulu sampai kedalaman yang dibutuhkan, kemudian pemasangan tulangan besi yang dilanjutkan denganpengecoran beton kedalaman    yang  relatif  dalam.  Jenis pondasi dalam yang dicor ditempat dengan menggunakan komponen beton dan  batu belah sebagai pengisinya. Pada umumnya pondasi  sumuraini  terbuat  dari  beton  bertulanatau beton pracetak, yang umum digunakan pada pekerjaan jembatan  di Indonesia adalah dari silinder beton bertulang dengan diameter 250 cm,300 cm,350 cm, da400cm.






Gambar .;Bore Pile (strous pile)


c.   Pondasi T iang Pancang

 

Penggunaan  pondasi tiang  pancang sebagai pondasi bangunan apabila tanah yang berada dibawah dasar bangunan tidak mempunyai daya dukung (bearing capacity)   yang cukup  untuk memikul  berabangunadan  bebayang bekerja  padanya  Atau   apabila  tanah   yang mempunyai daya dukung yang cukup  untuk memikul  berabangunadan  selurubeban yanbekerja berada pada lapisan yansangat dalam dari permukaantanakedalaman lebih dari 8 meter. Fungsi dari pondasi tiang pancang adalah untuk meneruskan beban-beban dari konstruksi di atasnya (super struktur) ke lapisan tanah keras yang  letaknya sangat dalam. Dalam pelaksanaan pemancangan  pada umumnya  dipancangkan tegak lurus dalam tanah,tetapi ada juga dipancangkan miring (battle pile) untuk dapat menahan gaya-gaya horizontal yang bekerja,Hal seperti ini sering digunakan pada konstruksi dermaga yang terjadi tekanan kesamping dari kapal dan perahu. Sudut kemiringan yang dapat dicapai oleh tiang tergantung dari alat yang dipergunakan serta disesuaikan pula dengan perencanaannya.





Gambar ; Pondasi tiang pancang

 

 

dstnya......


 Tugas membuat  Tulisan dlm Power Point (PPT) dalam ttg Pondasi Dalam 


File Materi : Download
02
File Materi : Download
File Materi Tambahan : Download
03

Kamis 10 April 2025

Pertemuan ke- 3 Rekayasa Pondasi – 2 (SI-4158)

Perencananan Pondasi Tiang Pancang

Dalam perencanaan pondasi ada kriteria  yang harus dipenuhi antara lain pondasi harus dibangun  dibangun dengan tepat sehingga tidak terjadi longsor., pondasi harus  aman dari kelongsoran daya dukung., pondasi harus  aman dari adanya penurunan yang berlebihan. Sedangkan pada perencaaan pondasi dalam perlu melakukan analisis antara lain analisa terhadap zona likuifaksi dan pengurangan daya dukung pondasi tiang pancang akibat dari likuifaksi. Adapun salah satu bahaya yang dihadapi dalam merencanakan bangunan pada kondisi tanah pasir adalah likuifaksi. Likuifaksi adalah suatu kondisi berubahnya perilaku tanah dari padat menjadi cair akibat adanya getaran atau beban sklik. Salah satu penyebab dapat terjadinya likuifaksi adalah gempa. Maka dari itu, jika mendesain bangunan yang berada pada kondisi tanah pasir serta daerah gempa tinggi, harus dilakukan analisa zona likuifaksi. Selain itu juga diadakan diadakannya penyelidikan tanah dengan  metoda tertentu dari hasil penyelidikan tanah tsb akan menerangkan tentang kondisi tanah dan jenis lapisannya.  Adapun penyelidikan tanah dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti: 1. Sondir, yang dilakukan dengan menggunakan alat sondir yang dapat mengukur nilai perlawanan konus (Cone Resistance) dan hambatan lekat (Local Friction) secara langsung di lapangan. Hasil penyondiran disajikan dalam bentuk diagram sondir yang memperlihatkan hubungan antara kedalaman sondir di bawah muka tanah dan besarnya nilai pelawanan konus (qc) serta jumlah hambatan pelekat (JHL). 2. Deep Boring, dilaksanakan dengan menggunakan mesin bor untuk mendapatkan contoh tanah. Pekerjaan Standart penetration test juga dilakukan pada pekerjaan boring. 3. Standart penetration test, dilaksanakan pada lubang bor setelah pengambilan contoh tanah pada setiap beberapa interval kedalaman. Cara uji dilakukan untuk memperoleh parameter perlawanan penetrasi lapisan tanah di lapangan. Parameter tersebut diperoleh dari jumlah pukulan terhadap penetrasi stik, yang dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi perlapisan tanah dan hasil SPT disajikan dalam bentuk diagram pada boring log.

Dalam merencanakan struktur bawah diperlukan data-data mengenai karateristik tanah tempat struktur tersebut berada dan beban struktur yang bekerja di atas struktur bawah yang direncanakan (Pamungkas dan Harianti;2013). Karakteristik tanah meliputi jenis lapisan tanah di bawah permukaan tanah, kadar air, tinggi muka air tanah. Beban struktur yang bekerja tergantung dari jenis material yang digunakan, jumlah tingkat bangunan, jenis-jenis beban yang bekerja pada struktur tersebut. Jenis pondasi ditentukan dengan memperhatikan kondisi lingkungan tempat berdirinya bangunan dan mempertimbangkan hasil dari penyelidikan tanah yang diantaranya: 1. Kondisi tanah dasar yang menjelaskan jenis lapisan tanah pada beberapa lapisan kedalaman. 2. Analisis daya dukung tanah. 3. Besar nilai SPT (Standar Penetration Test) dari beberapa titik bor. 4. Besar tahanan ujung konus dan jumlah hambatan pelekat dari beberapa titik sondir. 5. Hasil test laboratorium tanah untuk mengetahui berat jenis tanah, dan lainnya. 6. Analisis daya dukung tiang pondasi berdasarkan data-data tanah

(Pamungkas dan Harianti;2013) menyatakan bahwa seorang structure engineer harus bisa menentukan jenis pondasi yang tepat untuk digunakan pada bangunan yang dirancang. Jenis pondasi ditentukan dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan  tempat berdirinya bangunan dan usulan jenis pondasi secara karakteristik tanah yang dilaporkan oleh soil engineer.

Dstnya

Tugas ke-3

.

.

 

 


File Materi : Download
File Materi Tambahan : Download
04

Pertemuan ke – 4 Kamis  17 April 2025

REKAYASA PONDASI – 2 (SI-4158)

Pondasi Tiang Pancang.

Pondasi tiang pancang adalah suatu struktur pondasi berbentuk tiang yang penempatannya pada lapisan tanah pendukung dan pondasi tiang pancang merupakan pondasi yang biasanya dipergunakan pada tanah - tanah lembek, tanah berawa dengan kondisi daya dukung tanah kecil. Jadi pondasi tiang pancang adalah suatu konstruksi pondasi yang mampu menahan gaya orthogonal ke sumbu tiang dengan jalan menyerap lenturan.







Pondasi tiang pancang digunakan apabila kondisi tanah relatif stabil  dan kedalaman tanah keras tidak terletak jauh dibawah permukan tanah.

      Pondasi tiang pancang adalah elemen bangunan yang berfungsi menyalurkan beban struktur bangunan ke tanah. 

Perancangan pondasi adalah aplikasi ilmu mekanika tanah dan mekanika batuan (teknik Geoteknik) dalam desain elemen pondasi struktur bangunan.

Perancangan pondasi untuk bangunan tinggi harus melibatkan ahli struktur. Perhitungan pondasi dan memilih jenis pondasi yang tepat adalah keputusan yang cukup vital, karena itu tidak boleh dilakukan sembarang orang.

Pondasi Tiang digunakan untuk memikul beban vertikal tekan/tarik dan beban lateral
Fondasi tiang akan digunakan:bila lapisan tanah teratas terlalu lemah sehingga tidak dapat memikul beban dari struktur atas ; bila lapisan tanah dibawah struktur mudah tererosibila struktur sangat sensitif terhadap perbedaan penurunanbila lokasi muka air tanah sangat dangkaluntuk menahan gaya angkat (uplift force) yang terjadi pada fondasi tower, platform lepas pantai dan basement yang terletak di bawah muka

Kriteria pemakaian tiang pancang dipergunakan untuk suatu pondasi bangunan sangat tergantungpada kondis ;

  1. Tanah dasar di bawah bangunan tidak mempunyai daya dukung (misalnya pembangunan lepas pantai)
  2. Tanah dasar di bawah bangunan tidak mampu memikul bangunan yang ada diatasnya atau tanah keras yang mampu memikul beban tersebut jauh dari permukaan tanah
  3. Pembangunan diatas tanah yang tidak rata.
  4. Memenuhi kebutuhan untuk menahan gaya desak keatas (uplift}

Pondasi  Tiang  Kayu 

• Panjang max 35m • Panjang optimum 9 – 20 m • Specifikasi material ASTM –D25 • Max beban dan Tegangan max yang direkomendasikan, tergantung pada jenis kayu • Beban optimum 130 – 225 kN

• Cocok untuk tiang friksi , untuk tanah  glanular 


Pondasi Tiang  Baja 

• Max Panjang: tidak terbatas • Panjang Optimum: 12- 50 m • Spesifikasi material: ASTM A 36 • Tegangan Max: fs= 0.35 – 0.5 fy • Max beban untuk kondisi umum: Tegangan yang diizinkan dikalikan penampang • Beban optimum : 350 – 1050 kN

• Cocok untuk tiang dg daya dukun gujung pada batuan.


 Pondasi Tiang  Beton 

• Corditempat (cast in place) (a) dengan casing (pipabaja)   panjang max: tidak terbatas panjang optimum : 12 -36m ukuran diameter: (b) tanpa casing (c) franki pile (tanpa atau menggunakan casing)… ada pembesaran pada ujung


dstnya........

Tugas ke- 4 Menjawab Soal 




 


File Materi : Download
File Materi Tambahan : Download

File Materi Tambahan : Download
05

Pertemuan ke – 5 Kamis  24 April 2025

REKAYASA PONDASI – 2 (SI-4158)

DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PADA TANAH GRANULAR (PASIR).

Daya Dukung tanah batas (qu = qult = ultimate bearing capacity) adalah tekanan maksimum yang dapat diterima oleh tanah akibat beban yang bekerja tanpa menimbulkan kelongsoran geser pada tanah pendukung tepat di bawah dan sekeliling pondasi

Pondasi Tiang digunakan untuk memikul beban vertikal tekan/tarik dan beban lateral
Fondasi tiang akan digunakan:bila lapisan tanah teratas terlalu lemah sehingga tidak dapat memikul beban dari struktur atas ; bila lapisan tanah dibawah struktur mudah tererosibila struktur sangat sensitif terhadap perbedaan penurunanbila lokasi muka air tanah sangat dangkaluntuk menahan gaya angkat (uplift force) yang terjadi pada fondasi tower, platform lepas pantai dan basement yang terletak di bawah muka airuntuk memperkuat lereng.

Tipe Tipe Pondasi Pondasi Tiang ; 

• Pondasi kayu

• Pondas ibaja

• Pondasi beton bertulang

• Pondasi tiang komposit

 

PondasiTiangKayu 

• Panjang max 35m • Panjang optimum 9 – 20 m • Specifikasi material ASTM –D25 • Max bebandanTegangan max yang direkomendasikan, tergantungpadajeniskayu • Beban optimum 130 – 225 kN

• Cocokuntuktiangfriksi , untuktanahglanular

• Kelebihandankekurangan

 

PondasiTiang Baja 

• Max Panjang: tidakterbatas • Panjang Optimum: 12- 50 m • Spesifikasi material: ASTM A 36 • Tegangan Max: fs= 0.35 – 0.5 fy • Max bebanuntukkondisiumum: Tegangan yang diizinkandikalikanpenampang • Beban optimum : 350 – 1050 kN

• Cocokuntuktiang dg dayadukungujungpadabatuan

• Kelebihandankekurangan

 

PondasiTiangBeton 

• Corditempat (cast in place) (a) dengan casing (pipabaja) panjang max: tidakterbatas panjang optimum : 12 -36m ukuran diameter: (b) tanpa casing (c) franki pile (tanpaataumenggunakan casing)… adapembesaranpadaujung

 

Mekanisme Daya Dukung Pondasi Tiang
Fondasi tiang mentransfer beban dari struktur diatasnya kepada lapisan tanah yang cukup kuat yang terdapat pada kedalaman tertentu.Transfer beban dilakukan melalui:gesekan selimut (skin friction) displacement 0.3-1% D atau 5-10mmtahanan ujung (end bearing) displacement 10-20% DQ Qs W Qe

 

Daya Dukung Aksial- Formula StatikDiperoleh melalui persamaan:

Qu = Qe + Qs – W, Dimana:Qu = daya dukung ultimit tiang

Qe = daya dukung ultimit ujung tiang, Qs = daya dukung ultimit selimut tiang,   W = berat tiang, umumnya diabaikan

 

Daya Dukung Ujung Tiang, Qe

• Qe = qe x Ae   ,  dimana: qe = unit tahanan ujung tiang,    Ae = luas ujung tiang  , • qe dibedakan atas: • qe untuk lapisan pasir, dan • qe untuk lapisan lempung

 

DAYA DUKUNG UJUNG TIANG PADA TANAH PASIR 

MEYERHOF • qedapatdihitungmelaluipersamaan:

 qe = c Nc + q Nq + 0.3 gB Ng

 dimana c = kohesitanah, Nc, Nqdan Ng = faktor- faktordayadukung (bearing capacity factors), q = tekanan overburden, B = diameter ataulebardari tiang,

g = berat volume tanah. Mengingatbahwanilai 0.3 gB Ngumumnyajauhlebihkecildibandingkandengankeduanilailainnya, makaqemenjadi: qe = c Nc + q Nq; untuklapisanpasirc = 0, maka: qe = q

 

Bearing Capacity Factors N’c lempung Lapisantanahkeras Bukanlempung Nc Lb Nq N’q clay Lap tanahkeras LbQe dan qe untuk Lapisan Pasir • Nilaimaksimumqe (Meyerhoff): qe= 50 Nq tan f (kN/m2) (tiangpancang) NilaiQemenjadi: Qe = qeAe

 

DAYA DUKUNG UJUNG TIANG PADA TANAH PASIR VESIC G’ = modulus geser

 

 Dst........

Tugas ke-5 





File Materi : Download
File Materi Tambahan : Download

File Materi Tambahan : Download
06

Jumat  2 Mei 2025 Pertemuan ke - 6

Rekayasa Pondasi - 2

Pondasi Dalam ; Pondasi Tiang Pancang (2)

Pondasi dalam biasanya digunakan pada permukaan tanah yang tidak terlalu kokoh dengan kedalaman pondasi lebih dari 3 meter.dan biasa digunakan pada bangunan yang ukurannya cukup lebar dengan jarak antar tiang bangunan sekitar 6 meter. Pondasi tersebut dapat  mentransfer beban ke lapisan  yang lebih dalam untuk mencapai kedalam yang tertentu sampai didapat jenis tanah yang mendukung daya beban strutur bangunan.Jenis pondasi dalam dapat dijumpai dalam bentuk  tiang pancang, dinding pancang  dan caissons atau pondasi kompensasi .  

Pondasi Tiang Pancang(Pile Foundation)

Pondasi tiang (pile) merupakan jenis pondasi yang dibuat dalam berbentuk  ramping yang ditujukan untuk mengirimkan beban melalui jenis lapisan tanah dengan jenis daya dukung rendah hingga tercapai jenis tanah yang lebih dalam atau lapisan batuan yang memiliki kapasitas daya dukung yang tinggi.  Pada awal peradaban, dari komunikasi, pertahanan, dan hal-hal yang strategik dari desa dan kota yang terletak dekat sungai dan danau. Oleh sebab itu perlu memperkuat tanah penunjang dengan beberapa tiang. Tiang yang terbuat dari kayu (timber pile) dipasang dengan dipukul ke dalam tanah dengan tanah atau lubang yang digali dan diisi dengan pasir dan batu. Pondasi tiang (pile) digunakan ketika dengan  pertimbangan nilai  ekonomi, konstruksi atau tanah yang diinginkan untuk mengirimkan beban diluar jangkauan praktis dibandingkan menggunakan jenis pondasi dangkal. Selain mendukung struktur, pondasi tiang (pile) juga digunakan untuk menahan beban  struktur melawan gaya angkat dan juga membantu struktur dalam melawan kekuatan gaya lateral dan gaya guling.

jenis pondasi rumah

Pondasi tiang pancang (pile foundation) adalah bagian dari struktur yang digunakan untuk menerima dan mentransfer (menyalurkan) beban dari struktur atas ke tanah penunjang yang terletak pada kedalaman tertentu. Tiang pancang bentuknya panjang dan langsing yang menyalurkan beban ke tanah yang lebih dalam. Bahan utama dari tiang adalah kayu, baja (steel), dan beton. Tiang pancang yang terbuat dari bahan ini adalah dipukul, dibor atau di dongkrak ke dalam tanah dan dihubungkan dengan pile cap (poer). Tergantung juga pada tipe tanah, material dan karakteristik penyebaran beban tiang pancnag diklasifikasikan berbeda-beda.

Pada tahun 1740, Christoffoer Polhem menemukan peralatan pile driving yang mana menyerupai mekanisme Pile driving saat ini. Tiang baja (steel pile) sudah digunakan selama 1800 dan tiang beton (concrete pile) sejak 1900. Revolusi industri membawa perubahan yang penting pada sistem pile driving melalui penemuan mesin uap dan mesin diesel. Lebih lagi baru-baru ini, meningkatnya permintaan akan rumah dan konstruksi memaksa para pengembang memanfaatkan tanah-tanah yang mempunyai karakteristik yang kurang bagus. Hal ini membuat pengembangan dan peningkatan sistem pile driving. Saat ini banyak teknik-teknik instalansi tiang pancang bermunculan.

Seperti tipe pondasi yang lainnya, tujuan dari pondasi tiang adalah:

1.        Untuk menyalurkan beban pondasi ke tanah keras

2.        Untuk menahan beban vertikal, lateral, dan beban uplift.

Struktur yang menggunakan pondasi tiang pancang apabila tanah dasar tidak mempunyai kapasitas daya pikul yang memadai. Kalau hasil pemeriksaan tanah menunjukkan bahwa tanah dangkal tidak stabil dan kurang keras apabila besarnya hasil estimasi penurunan tidak dapat diterima pondasi tiang pancang dapat menjadi bahan pertimbangan. Lebih jauh lagi, estimasi biaya dapat menjadi indicator bahwa pondasi tiang pancang biayanya lebih murah daripada jenis pondasi yang lain dibandingkan dengan biaya perbaikan tanah.

Dalam kasus konstruksi berat, sepertinya bahwa kapasitas daya pikul dari tanah dangkal tidak akan memuaskan, dan konstruksi seharusnya di bangun di atas pondasi tiang. Tiang pancang juga digunakan untuk kondisi tanah yang normal untuk menahan beban horizontal. Tiang pancang merupakan metode yang tepat untuk pekerjaan diatas air, seperti jertty atau dermaga.

Penggunaan pondasi tiang pancang sebagai pondasi bangunan apabila tanah yang berada dibawah dasar bangunan tidak mempunyai daya dukung (bearing capacity) yang cukup untuk memikul berat bangunan beban yang bekerja padanya (Sardjono HS, 1988). Atau apabila tanah yang mempunyai daya dukung yang cukup untuk memikul berat bangunan dan seluruh beban yang bekerja berada pada lapisan yang sangat dalam dari permukaan tanah kedalaman > 8 m (Bowles, 1991). Fungsi dan kegunaan dari pondasi tiang pancang adalah untuk memindahkan atau mentransfer beban-beban dari konstruksi di atasnya (super struktur) ke lapisan tanah keras yang letaknya sangat dalam.

Dalam pelaksanaan pemancangan pada umumnya dipancangkan tegak lurus dalam tanah, tetapi ada juga dipancangkan miring (battle pile) untuk dapat menahan gaya-gaya horizontal yang bekerja. Hal seperti ini sering terjadi pada dermaga dimana terdapat tekanan kesamping dari kapal dan perahu. Sudut kemiringan yang dapat dicapai oleh tiang tergantung dari alat yang dipergunakan serta disesuaikan pula dengan perencanaannya.

 Pondasi tiang digolongkan berdasarkan kualitas bahan material dan cara pelaksanaan. Menurut kualitas bahan material yang digunakan, tiang pancang dibedakan menjadi empat yaitu tiang pancang kayu, tiang pancang beton, tiang pancang baja, dan tiang pancang composite (kayu – beton dan baja – beton).Dan penggolongan tiang berdasarkan teknik pemasang sbb :




Tiang pancang umumnya digunakan:

  1. Untuk mengangkat beban-beban konstruksi diatas tanah kedalam atau melalui sebuah stratum/lapisan tanah. Didalam hal ini beban vertikal dan beban lateral boleh jadi terlibat.
  2. Untuk menentang gaya desakan keatas, gaya guling, seperti untuk telapak ruangan bawah tanah dibawah bidang batas air jenuh atau untuk menopang kaki-kaki menara terhadap guling.
  3. Memampatkan endapan-endapan tak berkohesi yang bebas lepas melalui kombinasi perpindahan isi tiang pancang dan getaran dorongan. Tiang pancang ini dapat ditarik keluar kemudian.
  4. Mengontrol lendutan/penurunan bila kaki-kaki yang tersebar atau telapak berada pada tanah tepi atau didasari oleh sebuah lapisan yang kemampatannya tinggi.
  5. Membuat tanah dibawah pondasi mesin menjadi kaku untuk mengontrol amplitudo getaran dan frekuensi alamiah dari sistem tersebut.
  6. Sebagai faktor keamanan tambahan dibawah tumpuan jembatan dan atau pir, khususnya jika erosi merupakan persoalan yang potensial.
  7. Dalam konstruksi lepas pantai untuk meneruskan beban-beban diatas permukaan air melalui air dan kedalam tanah yang mendasari air tersebut. Hal seperti ini adalah mengenai tiang pancang yang ditanamkan sebagian dan yang terpengaruh oleh baik beban vertikal (dan tekuk) maupun beban lateral (Bowles, 1991).

Pondasi  tiang  pancang  dibuat  ditempat  lain (pabrik,  dilokasi)  dan  baru dipancang sesuai dengan umur beton setelah 28 hari. Karena tegangan tarik beton adalah kecil, sedangkan berat sendiri beton adalah besar, maka tiang pancang beton ini haruslah diberi tulangan yang cukup kuat untuk menahan momen lentur yang akan timbul  pada  waktu  pengangkatan  dan  pemancangan.

Pondasi tiang pancang sistemnya hampir sama seperti pondasi bore pile, hanya saja jenis pondasi rumah ini terbuat dari beton jadi yang langsung ditancapkan ke dalam tanah.

Biasanya, pondasi tiang pancang digunakan pada tanah yang kondisinya lembek, tanah berrawa, dan tanah yang memiliki kandungan air tinggi.Bahan yang biasa digunakan untuk jenis pondasi rumah ini di antaranya kayu besi, kayu ulin, baja, serta beton bertulang.

Jenis Tiang Pancang

Tiang pancang biasanya berbentuk persegi panjang, silinder ataupun segitiga dengan cara pemasangan yang berbeda-beda seperti, dipukul, dibor atau didongkrak ke dalam tanah. Dan berdasarkan materialnya, tiang pancang (pile) biasanya terbagi sbb ;:

a.    Tiang Pancang Baja



Jenis tiang pancang ini terbuat dari baja dan nama lain pondasi tiang pancang baja ini yaitu steel pile. Pada penggunaannya, rongga tiang pancang baja kemudian diisi dengan beton agar lebih kokoh. Jenis tiang pancang baja ini biasanya berbentuk profil H. karena terbuat dari baja maka kekuatan dari tiang ini adalah sangat besar sehingga dalam transport dan pemancangan tidak menimbulkan bahaya patah seperti pada tiang pancang beton precast. Jadi pemakaian tiang pancang ini sangat bermanfaat jika dibutuhkan tiang pancang yang panjang dengan tahanan ujung yang besar. Tingkat karat pada tiang pancang baja sangat berbeda - beda terhadap texture susunan butir dari komposisi tanah, panjang tiang yang berada dalam tanah dan keadaan kelembaban tanah moisture content. Pada tanah dengan susunan butir yang kasar, karat yang terjadi hampir mendekati keadaan karat yang terjadi pada udara terbuka karena adanya sirkulasi air dalam tanah. Pada tanah liat clay yang kurang mengandung oksigen akan menghasilkan karat yang mendekati keadaan seperti karat yang terjadi karena terendam air. Pada lapisan pasir yang dalam letaknya dan terletak di bawah lapisan tanah yang padat akan sedikit sekali mengandung oksigen, maka lapisan pasir tersebut akan menghasilkan karat yang kecil sekali pada tiang pancang baja.

Pondasi ini  yang paling sering digunakan dalam bangunan yang berukuran kecil hingga besar adalah tiang pancang baja. Material baja yang digunakan membuat bangunan bisa menjadi lebih kokoh dan sekaligus bisa meredam guncangan yang ada dari dalam tanah.

Tiang Pancang Baja (Steel Pile)
Pada umumnya tiang pancang jenis ini yang sering digunakan adalah tiang pancang pipa. Namun ada juga tiang pancang baja yang berbentuk persegi panjang untuk keperluan konstruksi tertentu.

Selain dari kedua macam bahan populer yang disebutkan di atas, ada pula bahan tiang pancang dari baja yang lebih cocok untuk bangunan permanen maupun semi-permanen. Bahan ini memiliki bentuk pipa maupun kotak dengan kelebihan antara lain:

  • Bobot yang relatif ringan
  • Dapat dipergunakan berulang-kali
  • Mampu bertahan selama proses pemancangan
  • Dapat disambung
  • Memiliki tingkat durabilitas cukup tinggi

Keuntungan pemakaian tiang pancang baja :

a. Tiang pancang ini mudah dalam hal penyambungan;

b. Tiang pancang baja mempunyai kapasitas daya dukung yang tinggi;

c. Dalam pengangkutan dan pemancangan tidak menimbulkan bahaya patah.

Kerugian pemakaian tiang pancang baja :

a. Tiang pancang ini mudah mengalami korosi;

b. Tiang pancang H dapat mengalami kerusakan besar saat menembus tanah keras dan yang mengandung batuan, sehingga diperlukan penguatan ujung.

 a.   Tiang Pancang Beton(Concrete Pile)

Tiang pancang dengan jenis ini adalah salah satu tiang pancang yang cukup umum dan sering dipakai. Tiang pancang beton mempunyai bahan dasar utama dari beton yang di cor pada sebuah tempat. Umumnya tiang ini juga umumnya dibuat langsung dari sebuah pabrik dan bisa langsung digunakan dengan mudah. Tiang pancang jenis ini umumnya mempunyai berbagai macam bentuk seperti silinder, kotak ataupun persegi panjang.



Tiang pancang dengan jenis ini adalah salah satu tiang pancang yang cukup umum dan sering dipakai. Tiang pancang beton mempunyai bahan dasar utama dari beton yang di cor pada sebuah tempat. Umumnya tiang ini juga umumnya dibuat langsung dari sebuah pabrik dan bisa langsung digunakan dengan mudah. Tiang pancang jenis ini umumnya mempunyai berbagai macam bentuk seperti silinder, kotak ataupun persegi panjang.

Tiang Pancang Beton Tiang pancang jenis ini bermaterikan beton dimana terdapat beberapa proses pembuatannya seperti, tiang pancang beton dengan cara cor ditempat (Cast in place) dan tiang pancang beton yang dibuat ditempat lain atau dibuat suatu pabrik tertentu (Precast pile). Tiang pancang Beton biasanya memiliki beberapa bentuk seperti bulat/ Silinder dan Kotak/ Persegi panjang.

Tiang pancang dengan bahan beton banyak dipilih karena lebih banyak memiliki kelebihan dibanding berbahan kayu. Selain itu, kekurangan dari penggunaannya juga masih bisa diatasi dengan relatif mudah. fondasi ini biasa digunakan untuk gedung tinggi. Proses pemasangan meliputi

  • Pemeriksaan kedalaman tanah keras
  • Pemilihan panjang tiang sesuai dengan beban bangunan
  • Mengukur titik sesuai gambar
  • Pengeboran tanah
  • Instalasi alat teodolit

Berbagai proses di atas tentunya membutuhkan waktu yang lama mengingat rumitnya rancangan dan proses pengerjaan. Inilah yang kemudian menjadi salah satu kekurangan dari penggunaan tiang pancang berbahan beton.


a.            Tiang Pancang Kayu.(Timber Pile)





Tiang pancang kayu merupakan bentuk tiang pancang yang paling tradisional. Model pemakaiannya bisa terlihat pada berbagai jenis rumah adat panggung yang ada di Indonesia. Meskipun menggunakan kayu, namun jenis kayu yang digunakan bukanlah kayu sembarangan dan  jenis tiang pancang yang pertama adalah tiang pancang kayu. Tiang pancang jenis ini biasanya dipakai sebagai penyangga rumah-rumah tradisional yang ada di Indonesia. Kayu yang dipakai sebagai tiang pancang juga merupakan kayu yang keras dan tahan terhadap pelapukan. Daya tahan dari kayu tidak boleh dianggap remeh karena biasanya memiliki ketahanan terhadap cuaca dan perubahan struktur dalam waktu yang sangat lama.

Tiang pancang jenis ini biasanya digunakan sebagai penyangga rumah-rumah panggung seperti di Kalimantan dan Sumatera. Selain itu, Pancang Kayu juga biasa digunakan untuk rumah-rumah nelayan yang berada di pesisir laut atau sungai.
Jenis Kayu dipilih yang bersifat keras dan tahan terhadap pelapukan tanah,sehingga tidak rusak pada saat pemancangan dan dapat menjalankan fungsinya sebagai fondasi/pancang dalam jangka waktu yang lama.

Contoh dari penggunaan pondasi tiang pancang kayu ini pada rumah-rumah panggung di Sumatera, Kalimantan dan rumah-rumah di tepi pantai dan di rawa. Tiang pancang berbahan kayu ini memiliki kelebihan antara lain:

  • Bobot yang cenderung lebih ringan dibanding tipe lain, memudahkan pengangkutan dan pemancangan
  • Memungkinkan dilakukan pemotongan apabila sebagian tiang tidak bisa masuk lagi ke dalam tanah
  • Memiliki tekanan yang lebih kecil sehingga cocok untuk friction pile

Beberapa kelebihan di atas harus diimbangi oleh sifat alami kayu yang kemudian mengundang beberapa hal yang dianggap sebagai kelemahannya, antara lain:

  • Rentan mengalami pelapukan
  • Lebih rentan terhadap serangan rayap
  • Tidak tahan terhadap cuaca

Dikarenakan sifat alami kayu berakibat pada beberapa kelemahan di atas, maka penggunaan tiang pancang kayu sebagai fondasi tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Kamu perlu memperhatikan jenis kayu yang digunakan, kondisi tanah, lingkungan, pencegahan hama dan lain sebagainya


a.   Tiang Pancang Komposit .

Yang dimaksud dengan composite pile ini adalah tiang pancang yang terdiri dari dua bahan yang berbeda yang bekerja bersama - sama sehingga merupakan satu tiang. Composite pile ini dapat berupa beton dan kayu maupun beton dan baja.

Tiang pancang dengan jenis komposit umumnya berdaya tahan tinggi karena menggunakan material campuran yang dirancang agar tahan terhadap perubahan suhu ataupun struktur kimiawi tanah. Tiang pancang berbahan komposit juga biasanya mempunyai harga yang lebih mahal daripada tiang pancang pada umumnya.




Tiang pancang komposit (composite pile) merupakan tiang pancang yang terdiri dari dua bahan yang berbeda yang bekerja bersama-sama sehingga merupakan satu tiang. Dan tiang pancang komposit adalah tiang pancang yang terbuat dari gabungan dua bahan yang berbeda, misalkan beton dengan kayu maupun beton dengan baja. Dalam pelaksanaan pemancangan tiang pancang ke dalam tanah diperlukan alat pancang ( pile driving equipment), salah satunya adalah drop hammer

Tipe pondasi ini mengombinasikan ketiga macam bahan yang telah dijelaskan di atas (kayu, beton dan baja) menjadi tipe tiang pancang yang baru (tiang pancang komposit). Aplikasi dari tiang pancang ini misalnya kombinasi kayu di bagian atas permukaan air tanah, lalu beton digunakan di bawahnya. Penggunaan tiang pancang komposit ini kurang populer karena melibatkan teknik pemasangan rumit dengan biaya lebih tinggi.

Composite pile ini terdiri dari beberapa jenis, yaitu :

a. Water proofed steel pipe and woodpile

Tiang ini terdiri dari tiang pancang kayu untuk bagian bawah muka air tanah dan bagian atasnya adalah beton. Kelemahan tiang ini adalah tempat sambungan apabila tiang pancang ini menerima gaya horizontal yang permanen. Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut :

1) Casing dan core dipancang bersamaan ke dalam tanah hingga mencapai kedalaman yang telah ditentukan untuk meletakkan tiang pancang kayu tersebut dan harus terletak di bawah muka air tanah yang terendah;

2) Kemudian core di tarik ke atas dan tiang pancang kayu dimasukkan ke dalam casing dan terus dipancang hingga mencapai lapisan tanah keras;

3) Setelah mencapai lapisan tanah keras, pemancangan dihentikan dan core ditarik keluar dari casing. Kemudian beton dicor ke dalam casing sampai penuh terus dipadatkan dengan menumbukkan core ke dalam casing.

b. Composite dropped in - shell and woodpile

Composite dropped in - shell and wood pile hampir sama dengan water proofed steel pipe and wood pile hanya saja tipe tiang ini memakai shell yang terbuat dari logam tipis yang permukaannya diberi alur spiral. Pelaksanaannya adalah sebagai berikut :

1) Casing dan core dipancang bersamaan samapi mencapai kedalaman yang telah ditentukan di bawah muka air tanah;

2) Kemudian core ditarik keluar dari casing dan tiang pancang kayu dimasukkan dalam casing terus dipancang sampai mencapai lapisan tanah keras. Pada pemancangan tiang pancang kayu ini harus benar – benar diperhatikan agar kepala tiang tidak rusak;

3) Setelah mencapai lapisan tanah keras, core ditarik keluar dari casing;

4) Kemudian shell berbentuk pipa yang diberi alur spiral dimasukkan ke dalam casing. Pada ujung bagian bawah shell dipasang tulangan berbentuk bujur sangkar;

5) Beton kemudian dicor ke dalam shell. Setelah shell cukup penuh dan padat casing ditarik keluar sambil shell yang berisi beton tadi ditahan dengan cara meletakkan core di ujung atas shell.

c. Composite ungased – concrete and woodpile

Dasar pemilihan tiang ini adalah :

1) Lapisan tanah keras dalam sekali letaknya sehingga tidak memungkinkan untuk menggunakan cast in place concrete pile. Sedangkan kalau menggunakan precast concrete pile akan terlalu panjang sehingga akan sulit dalam pengangkutan dan biayanya juga akan lebih besar;

2) Muka air tanah terendah sangat dalam sehingga apabila kita menggunakan tiang pancang kayu akan memerlukan galian yang sangat besar agar tiang pancang tersebut selalu di bawah muka air tanah terendah.

a.    Casing baja dan core dipancang ke dalam tanah hingga mencapai kedalaman yang telah ditentukan di bawah muka air tanah;

b.    Kemudian core ditarik keluar dari casing dan tiang pancang kayu dimasukkan dalam casing terus dipancang sampai mencapai lapisan tanah keras;

c.    Setelah sampai pada tanah keras core dikeluarkan lagi dari casing dan beton dicor sebagian ke dalam casing, kemudian core dimasukkan lagi ke dalam casing;

d.    Beton ditumbuk dengan core sambil casing ditarik ke atas sampai jarak tertentu sehingga terjadi bentuk beton yang menggelembung seperti bola di atas tiang pancang kayu tersebut;

e.    Core ditarik lagi keluar dari casing dan casing diisi dengan beton lagi sampai padat setinggi beberapa cm di atas permukaan tanah. Kemudian beton ditekan dengan core kembali sedangkan casing ditarik ke atas sampai keluar dari tanah.

d.Franki composite pile

Prinsip kerjanya hampir sama dengan tiang Franki biasa, hanya saja pada

Franki composite pile ini pada bagian atasnya dipergunakan tiang beton precast

biasa atau tiang profil H dari baja. Cara pelaksanaan tiang ini adalah :

8) Pipa dengan sumbat beton yang dicor lebih dahulu pada ujung pipa baja dipancang dalam tanah dengan drop hammer sampai pada tanah keras;

9) Setelah pemancangan mencapai kedalaman yang telah direncanakan pipa diisi lagi dengan beton dan terus ditumbuk dengan drop hammer sambil pipa ditarik lagi ke atas sedikit sehingga terjadi bentuk beton seperti bola;

10) Setelah tiang beton precast atau tiang baja H masuk dalam pipa sampai bertumpu pada bola beton pipa ditarik keluar dari tanah;

11) Rongga di sekitar tiang beton precast atau tiang baja H diisi dengan kerikil atau pasir.

 

Dstnya

Tugas ke - 6


File Materi : Download
File Materi Tambahan : Download

File Materi Tambahan : Download
07

Pertemuan ke-7 Kamis 8 Mei 2025

Rekayasa Pondasi - 2 (SI-4158)

Daya Dukung Pondasi Dalam dan Perhitungan Pondasi

Suatu bangunan berdiri di atas tanah dan/atau batuan. Tanah dan batuan merupakan salah satu variabel utama untuk menjaga kestabilan struktur rangkaian bagian bawah bangunan (pondasi). Untuk itu, dalam hal ini diperlukan analisis daya dukung tanah sehingga pondasi tidak mengalami penurunan dan keruntuhan geser berlebihan.

Daya Dukung Pondasi Daya dukung tanah adalah kekuatan tanah atau batuan untuk menahan beban yang bekerja. Kapasitas daya dukung pondasi dalam Bentuk dan jenis pondasi ditentukan oleh struktur tanah dan bangunan yang akan ditopangnya

Daya Dukung tanah batas (qu = qult = ultimate bearing capacity) adalah tekanan maksimum yang dapat diterima oleh tanah akibat beban yang bekerja tanpa menimbulkan kelongsoran geser pada tanah pendukung tepat di bawah dan sekeliling pondasi

Kapasitas daya dukung pondasi adalah kemampuan tanah dalam menudukung beban dari struktur atasnya  yang dinyatakan dengan tahanan  geser tanah untuk melawan penurunan akibat beban .

Rumus umum yang digunakan untuk mencari daya dukung dengan metode statik yaitu Qu = Qb+Qs dengan menjumlahkan tahahan ujung (Qb) dan tahhan samping (Qs).

Menghitung nilai daya dukung sudah banyak dikemukakan para ahli.

Dalam peneitian ini digunakan persamaan yang dikemukan oleh Meyerhoff (1976) berdasarkan hasil SPT. Berikut merupakan persamaan tersebut,

Qu = Qp + Qs……..........…(1)

dimana:

Qu : daya dukung ultimit (ton)

Qp : daya dukung ujung (ton)

Qs : daya dukung selimut (ton)

Daya dukung ujung dinyatakan sebagai persamaan berikut

Qp = 0,4 .Nb .Lb .Ap /d ….….….(2)

dengan syarat: 0,4 .Nb . Lb d = 40 .Nb….......(3)

dimana: Nb : rata-rata nilai SPT dari 10D di atas sampai 4D di bawah ujung tiang Lb : panjang tiang (m) Ap : luas alas tiang (m2 ) d : diameter tiang (m)

Sedangkan persamaan daya dukung selimut dinyatakan sebagai berikut,

Qs= ?qs . As………………….(4)

untuk tanah non kohesif:

qs= 0,2 (N1)60……………….(5)

untuk tanah kohesif:

qs= 0,5 (N1)60……………….(6)

dimana:

qs : tahanan limit gesek kulit (ton/m2 )

As : luas selimut tiang (m2 )

(N1)60: N-SPT terkoreksi

Nilai daya dukung ultimit kemudian dibagi dengan angka faktor keamanan untuk selanjutnya mendapatkan nilai daya dukung ijin (Qa).

 

 Dstnya..

 

Tugas  ke-7  Menjawab Soal



File Materi : Download
File Materi Tambahan : Download
08

Kamis  22 Mei 2025

Pertemuan ke – 8 (9) Rekayasa Pondasi  - 2 (SI-448)

KAPASITAS DUKUNG TIANG  TUNGGAL

Kapasitas daya dukung pondasi adalah kemampuan tanah dalam mendukung beban dari struktur di atasnya yang dinyatakan dengan tahanan geser tanah untuk melawan penurunan akibat beban

Kapasitas daya dukung ialah kekuatan pondasi untuk melayani beban diatasnya. Analisis menggunakan program PLAXIS 2D AE menghasilkan bahwa semakin lebar pondasi maka akan menaikan kapasitas daya dukung..

Kapasitas daya dukung tiang pancang adalah kemampuan atau kapasitas tiang dalam mendukung beban. Jika dalam kapasitas dukung pondasi dangkal satuannya adalah satuan tekanan (kPa) maka dalam kapasitas dukung tiang satuannya adalah satuan gaya (kN).

Kapasitas daya dukung tiang pancang adalah kemampuan atau kapasitas tiang dalam mendukung beban. Jika dalam kapasitas dukung pondasi dangkal satuannya adalah satuan tekanan (kPa) maka dalam kapasitas dukung tiang satuannya adalah satuan gaya (kN).Oct 31, 2020

Daya dukung tiang tunggal sangat dipengaruhi oleh keseragaman sifat tanah, oleh karena itu nilai daya dukung tiang dapat sangat bervariasi meskipun terletak pada suatu lokasi bangunan yang sama.

 Sebuah pondasi tiang akan memiliki sebuah daya dukung sebagai akibat dari beban struktur di atasnya. Daya dukung tiang dibagi menjadi dua yaitu daya  daya dukung tiang ujung dan daya dukung tiang friksi. Nilai daya dukung tiang ujung dan daya dukung friksi tersebut nantinya dijumlahkan sehingga diperoleh daya dukung ultimate tiang.

Daya dukung ultimit (qu) adalah beban maksimum persatuan luas yang masih dapat didukung oleh pondasi. Besarnya beban yang didukung termasuk beban struktur, beban plat pondasi, dan tanah urugan di atesnya.

Daya dukung pondasi tiang bor adalah besarnya merupakan penjumlahan dari tahanan ujung dan tahanan selimut tiang (gesekan kulit tiang dengan tanah).

 

Pondasi tiang digunakan untuk mendukung bangunan bila lapisan tanah kuat terletak sangat dalam, mendukung bangunan yang menahan gaya angkat ke atas, dan bangunan dermaga.

Pondasi tiang digunakan untuk beberapa maksud, antara lain: 1. Untuk meneruskan beban bangunan yang terletak di atas air atau tanah lunak ke tanah pendukung yang kuat. 2. Untuk meneruskan beban ke tanah yang relatif lunak sampai kedalaman tertentu sehingga pondasi bangunan mampu memberikan dukungan yang cukup untuk mendukung beban tersebut oleh gesekan dinding tiang dengan tanah sekitarnya. 3. Untuk mengangker bangunan yang dipengaruhi oleh gaya angkat ke atas akibat tekanan hidrostatis atau momen penggulingan. 4. Untuk menahan gaya-gaya horizontal dan gaya-gaya yang

Tiang pancang merupakan pondasi berupa susunan tiang, terbuat dari beton, baja, maupun kayu yang dimasukkan atau dipancang ke dalam tanah dengan kedalaman tertentu untuk memperoleh daya dukung tanah yang diinginkan sesuai desain. Penggunaan pondasi tiang pancang tergantung pada jenis dan kondisi tanah yang berada di sekitar bangunan. Tanah di sekitar bangunan bisa berupa lempung (clay) ataupun pasir (sand) yang perlu diselidiki terlebih dahulu melalui pengujian laboratorium. Kenyataan di lapangan menunjukkan hasil perhitungan yang didapat pada teori para ahli belum sesuai dengan kondisi di lapangan. Perlu adanya validasi atau koreksi antara perhitungan desain dengan kondisi di lapangan. Salah satu cara yang digunakan untuk memvalidasi hasil perhitungan harus menggunakan pengujian langsung skala 1:1. Pengujian langsung di lapangan bisa dilakukan dengan cara PDA (Pile Driving Analyzer) Test dan Static Loading Test. Namun, biaya yang diperlukan untuk melakukan PDA Test dan Loading Test masih sangat mahal. Hal inilah yang menjadi hambatan bagi kontraktor dalam pengecekan daya dukung tiang pancang. U

 

Tugas ke-8


File Materi : Download
File Materi Tambahan : Download
09

Jumat 30 Mei  2025

Pertemuan Ke - 9 (10 ) Rekayasa Pondasi – 2

Kapasitas Kelompok Tiang

Kapasitas kelompok tiang pancang (pile group capacity) adalah kapasitas total dari beberapa tiang pancang yang bekerja bersama-sama untuk menahan beban. Kapasitas ini berbeda dengan kapasitas tiang pancang tunggal dan umumnya lebih besar karena efek interaksi antara tiang-tiang tersebut. Dan untuk menghitung nilai kapasitas dukung kelompok tiang, ada bebarapa hal yang harus diperhatikan terlebih dahulu, yaitu jumlah tiang dalam satu kelompok

Yang dimaksud berkelompok adalah gabungan dari beberapa tiang yang dipasang secara relatif berdekatan dan biasanya diikat menjadi satu bagian atasnya dengan menggunakan pile cap. 

Dalam perhitungan pile cap (pier) dianggap atau dibuat kaku sempurna (Sardjono, 1988), sehingga : 1) Bila beban – beban yang bekerja pada kelompok tiang tersebut menimbulkan penurunan, maka setelah penurunan bidang poer tetap merupakan bidang datar. 2) Gaya yang bekerja pada tiang berbanding lurus dengan penurunan tiang – tiang. 

Untuk menghitung besarnya kapasitas dukung kelompok tiang, ada beberapa hal yang harus diperhatikan terlebih dahulu, yaitu jumlah tiang dalam satu kelompok, jarak tiang, dan efisiensi kelompok tiang : 1. Jumlah Tiang (n) Untuk menentukan jumlah tiang yang akan dipasang didasarkan beban yang bekerja pada fondasi dan kapasitas dukung ijin tiang, maka rumus yang dipakai adalah sebagai berikut ini. n =  P/Qa   Dimana : P = Beban yang bekerja (kN) Qa = Kapasitas dukung ijin tiang tunggal (kN) 

Jarak antar tiang pancang di dalam kelompok tiang sangat mempengaruhi perhitungan kapasitas dukung dari kelompok tiang tersebut. Untuk bekerja sebagai kelompok tiang, jarak antar tiang yang dipakai adalah menurut peraturan – peraturan bangunan pada daerah masing – masing. Pada prinsipnya jarak tiang (s) makin rapat, ukuran pilecap makin kecil dan secara tidak langsung biaya lebih murah. Tetapi bila pondasi memikul beban momen maka jarak tiang perlu diperbesar yang berarti menambah atau memperbesar tahanan momen (K. Basah Suryolelono 1994).  

Susunan tiang sangat berpengaruh terhadap luas denah pilecap, yang secara tidak langsung tergantung dari jarak tiang. Bila jarak tiang kurang teratur atau terlalu lebar, maka luas denah pilecap akan bertambah besar dan berakibat volume beton menjadi bertambah besar sehingga biaya konstruksi membengkak (K. Basah Suryolelono, 1994).

Efisiensi Kelompok Tiang Menurut Coduto (1983), efisiensi tiang bergantung pada beberapa faktor, yaitu : : • Jumlah, panjang, diameter, susunan dan jarak tiang. • Model transfer beban (tahanan gesek terhadap tahanan dukung ujung). • Prosedur pelaksanaan pemasangan tiang. • Urutan pemasangan tiang. • Macam tanah. • Waktu setelah pemasangan. • Interaksi antara pelat penutup tiang (pile cap) dengan tanah. • Arah dari beban yang bekerja. 38 Persamaan untuk menghitung efisiensi kelompok tiang adalah sebagai berikut :

Persamaan untuk menghitung efisiensi kelompok tiang adalah sebagai berikut :

  1. Converse – Lebarre 

Eg = 1 – O (n-1)  m + (m-1)n / 90 mn

Dimana : Eg = Efisiensi kelompok tiang O = arc tg d/s, (?) m = Jumlah baris tiang n = Jumlah tiang dalam satu baris d = Diameter tiang (m) s = Jarak pusat ke pusat tiang (m)

  1. Los Angeles Group – Action Formula

 

Eg = 1 – D/ .S.n  [m.(n – 1) + ] v 2 (m-1 ) (n- 1)]

Dimana : Eg = Efisiensi kelompok tiang m = Jumlah baris tiang n = Jumlah tiang dalam satu baris D = Diameter tiang (m) s = Jarak pusat ke pusat tiang (m)

Kapasitas ultimit kelompok tiang dengan memperlihatkan faktor efisiensi tiang yang dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :

Qg = Eg . n . Qa

Dimana : Qg = Kapasitas ultimit kelompok tiang (KN) Eg = Efisiensi kelompok tiang n = Jumlah tiang dalam kelompok Qa = Kapasitas dukung ijin tiang (KN)

Dstnya 


File Materi : Download
10

Kamis  5 Juni  2025

Pertemuan ke -10 (11) Rekayasa Pondasi – 2 

Pondasi Tiang Bor

Pondasi tiang bor (bored pile) adalah pondasi tiang yang pemasangannya dilakukan dengan mengebor tanah pada awal pengerjaannya. Bored pile dipasang ke dalam tanah dengan cara mengebor tanah terlebih dahulu, baru kemudian diisi tulangan dan dicor beton.

Bor pile atau bored pile adalah teknik membangun pondasi yang memanfaatkan bantuan mesin bor. Tanah akan dikeruk menggunakan mesin tersebut hingga kedalaman tertentu, kemudian diisi dengan tulang besi dan cor beton

Pondasi bored pile sering juga disebut dengan bore pile atau bor pile merupakan salah satu dari pondasi tiang yang metode pemasangannya dilakukan dengan pengeboran pada titik pondasi tersebut dipasang. 

Pondasi bored pile adalah pondasi yang memanfaatkan beton bertulang lalu dimasukkan ke dalam lubang bekas galian bor.

Pada dasarnya, pondasi bored pile adalah beton yang dicor langsung di tempat yang artinya tiang/pile dicetak secara langsung di lapangan. Hal ini tentunya berbeda dengan pondasi tiang pancang yang menggunakan beton pracetak.

Pengertian Pondasi Tiang Bored Pile

Bor pile atau bored pile adalah teknik membangun pondasi yang memanfaatkan bantuan mesin bor. Tanah akan dikeruk menggunakan mesin tersebut hingga kedalaman tertentu, kemudian diisi dengan tulang besi dan cor beton.

Pondasi bored pile adalah jenis pondasi dalam dengan desain berbentuk tabung yang berfungsi meneruskan beban bangunan ke lapisan tanah keras. Pondasi Bored pile juga sering disebut di lapangan sebagai pondasi bor pile. Pondasi ini digunakan jika level tanah dipermukaan atas tidak cukup untuk menahan beban bangunan secara keseluruhan, sehingga diperlukan daya dukung tambahan.
Perbedaan yang mendasar dari segi metode pelaksaanaan salah satunya yaitu jika pada pondasi bored pile dengan cara mengebor dahulu kemudian memasukan tulangan lalu selanjutnya di cor sedangkan pada driven pile langsung tiang pancang di pancang menggunakan alat pancang sampai menemui tanah keras.

Fungsi pondasi bored pile ini kurang lebih sama dengan pondasi tiang pancang, namun memiliki sedikit perbedan pada proses pengerjaannya. Pada pondasi bored pile diawali dengan pelubangan tanah hingga kedalaman yang sudah direncanakan, dilanjutkan dengan pemasangan tulangan besi dan kemudian pengecoran beton.

Pondasi bore pile merupakan sebuah pondasi dalam yang berbentuk layaknya tabung panjang dan ditancapkan ke dalam tanah. Tujuan dari penggunaan pondasi ini agar bangunan dapat berdiri dengan kokoh setelah proses pembangunan selesai. Pondasi bore pile ini memiliki jenis dan manfaat untuk konstruksi bangunan. Penggunaan bore pile ini difungsikan untuk mengalirkan beban berat kontruksi ke dalam lapisan tanah yang lebih keras.

Bored Pile adalah jenis pondasi dengan elemen beton bertulang yang dimasukan ke dalam lubang bor. Pondasi ini digunakan untuk memindahkan beban berat bangunan ke tanah atau lapisan batuan yang lebih keras. Bored Pile, dilaksanakan dengan metode pengeboran kontinyu denga getaran rendah, dapat digunakan untuk pondasi dan pengamanan bangunan serta untuk stabilisasi lereng.

Pondasi bore pile atau biasa juga disebut poros bor, adalah jenis pondasi tabung silinder panjang yang terdiri dari campuran tulang beton dengan dimensi diameter tertentu yang dipasang di dalam tanah.

Dalam pemasangan detail pondasi bore pile dengan tiang dicor di lokasi konstruksi menggunakan metode pengeboran dengan instalasi besi serta pengecoran beton lokal. 

Panjang pondasi tiang bor harus sampai pada kedalaman dengan tingkat kekerasan daya dukung tanah yang dibutuhkan untuk pondasi dasar konstruksi bangunan.

Metode ini berbeda dengan pondasi tiang pancang beton lainnya, seperti tiang pancang dan pondasi tiang pancang beton bertulang yang menggunakan tiang pancang beton yang sudah dicetak sebelumnya.

Penggunaan Bored Pile

Sebagai pondasi, bored pile diaplikasikan untuk konstruksi yang mempunyai beban berat sampai ribuan ton. Bored pile juga sangat cocok untuk kondisi tanah yang tidak stabil.

Selain untuk pondasi, bored pile juga bisa digunakan untuk membuat dinding bawah tanah struktural sebagai penahan tanah, biasanya disebut dengan coutigous pile. Tiang/pile ditempatkan berdekatan sehingga membentuk dinding penahan tanah yang padat, yang sering digunakan untuk memutus aliran air bawah tanah.

Pondasi bore pile biasanya digunakan untuk pekerjaan jembatan, gedung tinggi, dan kompleks industri besar yang semuanya membutuhkan pondasi yang dalam. Ikuti penjelasan lebih lanjut mengenai detail pondasi bore pile dalam artikel ini ya Pins.

Secant pile walls (Dinding tiang pancang) (dipisahkan, bersinggungan atau tumpang tindih) dipandang sebagai sistem yang relatif kaku dan berdeformasi rendah. Eksekusi pondasi ini dapat dilakukan di hampir semua tanah karena penggunaan alat pengeboran yang dapat disesuaikan.

Fungsinya hampir sama dengan pondasi dalam lainya layaknya pondasi tiang pancang. Perbedaanya hanya terletak pada cara pengerjaanya. Pengerjaan pondasi bored pile ini dimulai dengan melubangi tanah dahulu sampai kedalaman yang diperlukan, lalu tahap pemasangan tulangan besi yang dilanjutkan dengan pengecoran beton untuk pengurugannya.

Berdasarkan Alat dan Metode Kerjanya

Jika dilihat berdasarkan alat dan metode kerja yang diterapkan, pondasi bore pile dapat dibedakan lagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

Jenis-jenis Pondasi Bored Pile Berdasarkan Alat dan Metode Pengerjaannya

Dalam dunia konstruksi dikenal beberapa jenis alat dan metode pengerjaan bor pile namun pada dasarnya sama, diantara cara-cara tersebut yaitu:

  • Bore Pile Mini Crane

Dengan alat bored pile mesin ini, dapat dilakukan pengeboran dengan pilihan pondasi berdiameter 30 cm, 40 cm, 50 cm, 60 cm hingga sebesar 80 cm. Metode bored pile menggunakan sistem wet boring atau bor basah sehingga dibutuhkan air yang cukup untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan pekerjaan. Ketersediaan sumber air harus diperhatikan jika menggunakan alat bor pile ini.

Pengertian Pondasi Bored Pile dan Jenisnya

Jenis pondasi bore pile yang pertama adalah menggunakan alat mini crane, metode yang satu ini dinilai efektif apabila digunakan pada daerah perumahan. Alasannya karena penggunaan bore pile mini crane ini tidak menghasilkan getaran yang dapat mengganggu bangunan sekitarnya. Untuk pengeboran menggunakan alat mini crane ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode bor basah.

Untuk pengeboran dengan metode bor basah maka memerlukan sirkulasi air yang cukup pada saat proses pengeborannya. Untuk proses pengeboran menggunakan alat mini crane, tanah yang akan digunakan akan dilubangi terlebih dahulu. Setelah itu barulah memasukan besi tulangan yang telah siap untuk dipasang. Pastikan pula sumber air di area pembangunan tersebut mencukupi.

Pada jenis mini crane ini, teknis pemasangan dimulai dengan melakukan pengeboran tanah sesuai dengan diameter lubang  30 cm, 40 cm hingga 80 cm, menggunakan metode sistem wet boring.

Dibutuhkan banyak air untuk mendukung kerja mata bor pada saat proses pengeboran dengan pondasi jenis mini crane. Keuntungan dari jenis pondasi mini crane ini adalah fleksibilitas yang dimilikinya.

Maksudnya adalah dalam proses bore pile mini crane lebih mudah dalam menentukan titik dan pemindahan alat.

pondasi bore pile

  • Bore Pile Gawangan

Alat bor pile sebenarnya sistem kerjanya mirip dengan bor pile mini crane. Hanya saja perbedaannya pada desain sasis dan tiang tempat gearbox-nya. Diperlukan tambang pada bagian kanan dan kiri alat, yang harus dikaitkan ketempat lain yang kokoh untuk menjaga keseimbangan alat selama pengeboran agar tidak melenceng

Pengertian Pondasi Bored Pile dan Jenisnya

Jenis bore pile selanjutnya adalah menggunakan alat gawangan, mesin ini mampu membuat lubang galian dengan diameter yang lebih besar ketimbang menggunakan mesin bore pile mini crane. Dalam proses pengerjaannya hampir dengan menggunakan mesin bore pile mini crane. Pembedanya adalah pada bagian sasis serta tiang gearboxnya. Ketika menggunakan alat gawangan ini diperlukan tambang pada bagian kiri dan kanan alat.

Tambang tersebut akan dikaitkan pada bagian lainnya, yang memiliki daya tahan lebih kokoh. Tujuannya untuk menjaga keseimbangan dari alat ini selama proses pengeboran sedang berlangsung. Jenis bor pile yang satu ini dapat menjangkau hingga ke daerah yang ada di pedalaman serta area yang memiliki lahan sempit, sehingga cocok digunakan untuk area padat penduduk.

Jenis pondasi bore pile gawangan hampir menyerupai sistem kerja dan alat yang mirip dengan jenis mini crane. Perbedaannya terletak pada bagian tiang tempat tuas gear box dan bagian sasisnya.

Ketika prosesnya, dibutuhkan tambang pada kiri dan kanan alat. Kemudian untuk menjaga keseimbangan alat selama pengeboran, kedua tambang tersebut akan dikaitkan pada bagian lain yang lebih kokoh.

Penyedia jasa bore pile di daerah-daerah biasanya sering menggunakan jenis bore pile gawangan ini. Hal tersebut karena kemudahannya yang dapat dirangkai dan dibongkar pasang sesuai kebutuhan.

Untuk menjangkau daerah-daerah pedalaman dan area yang sempit adalah keunggulan dari jenis bore pile gawangan ini.

pondasi bore pile

  • Strauss Pile

Alat strauss pile ini sedikit berbeda karena harus menggunakan tenaga manual untuk memutar mata bornya. Metode ini menggunakan metode bor pile kering atau dry boring. Alat bor pile ini lebih praktis karena komponennya simpel, ringkas dan mudah dioperasikan serta  tidak bising saat pengerjaan. 

 

Hal ini menjadikan cara ini sangat cocok digunakan di berbagai proyek skala menengah - kecil seperti perumahan, pabrik, gudang, kantor maupun pasar.

 

Kekuranganya terbatasnya pilihan diameter yaitu hanya mampu menggali dengan diameter 20 cm, 25 cm, 30 cm dan 40 cm. Hal ini karena ini berhubungan dengan tenaga penggeraknya yang hanya tenaga manusia yang relatif lebih kecil dari tenaga mesin. Jadi cara ini kebanyakan digunakan untuk bangunan skala kecil.

 

Pengertian Pondasi Bored Pile dan JenisnyaPondasi bore pile untuk konstruksi, Sumber : depositphotos.com

Penggunakan tenaga manual atau tenaga manusia untuk memutar mata bor adalah perbedaan dari jenis strauss pile ini. Cara pengeborannya tanpa menggunakan bantuan air untuk melunakkan tanah, atau biasa disebut dry boring.

Alat bore pile ini tergolong lebih praktis dan ringkas dengan komponen yang cukup simpel, tidak mengeluarkan bunyi bising, dan tentunya mudah dioperasikan. Dalam proyek skala kecil seperti perkantoran, perumahanruko ataupun pabrik, sangat cocok menggunakan jenis bor pile ini.

Namun, karena penggerak alat ini masih dengan tenaga manusia, jenis ini memiliki kekurangan yaitu memiliki kemampuan menggali dengan diameter kecil antara 30 cm hingga 40 cm.

Dst…….

Tugas ke -9 Menjawab Soal

 

 

 


File Materi : Download
File Materi Tambahan : Download
11

Kamis 12 Juni 2025

Pertemuan ke-11 [12] REKAYASA PONDASI-2

PENURUNAN PONDASI TIANG 

Beban yang diatas tanah  seperti timbunan (pondasi menerus), bangunan gedung, jembatan (pondasi telapak) dan lain lain menyebabkan terjadi penurunan tanah. Demikian juga pada waktu tiang dibebani , tiang akan mengalami pemendekan dan tanah disekitarnya akan mengalami penurunan. 

 

PENURUNAN PONDASI TIANG

  1. Penurunan  Tiang  Tunggal
  2. Penurunan Kelompok Tiang

 

Penurunan Tiang Tunggal

Penurunan tiang tunggal dan distribusi beban  disepanjang tiang dapat dihitung dengan menggunakan metode transfer beban  (load transfer).

Langkah hitungan penurunan tiang dilakukan (Coyle dan Reese, 1966) sbb  :

  1. Tiang dibagi bagi menjadi beberapa segmen.
  2. Ujung bawah  tiang dianggap mengalami penurunan sebesar St (dapat dipilih St=0), tapi pada umumnya bagian ini mengalami penurunan, kecuali bila ujungnya terelatak pada lapisan yang sangat keras.
  3. Dihitung tahanan ujung  (Qt) akiat penurunan St tersebut. Cara pendekatan untuk menghitung Qt umumnya dilakukan  dengan menganggap ujung tiang  berpenampang lingkaran dihitung dgn cara Bousssinesq : Qt=2dESt/(1-µ2) dengan  ;    E = modulus elastis tanah yang beradadibawah dasar tiang,      ? = Poission ratio tanah yang berada di bawah dasar tiang, d= diameter tiang. Parameter-parameter tanah tsb dapat diperoleh dari uji triaksial atau uji yang lain.
  4. Perpindahan S3 ditengah-tengah segmen diasumsikan  (untuk percobaan pertama  dicoba S3=St).
  5. Dengan menggunakan nilai S3 kurva trasfer beban/kuat geser tanah terhadap perpindahan tiang dignakan untuk mendapatkan nilai banding yang cocok
  6. Dan seterusnya lihat Buku AnalisisPerancangan Fondasi II , Hary Christady Hardiytmo , hal-248 “Penurunan Tiang”.

 

Penurunan Kelompok Tiang

  • Pada kondisi tertentu , kapasitas dukung ijn tiang lebi didasarkan pada persyaratan penurunan.
  • Penurunan tiang terutama  bergantung pda nilai banding tahanan ujung dengan beban tiang.  Jika beban yang didukung  pertiang lebih kecil atau sama dengan tahanan ujung tiang, penurunan terjadi sangat kecil . Sebaliknya , bila beban pertiang sangat meleihi tahanan ujung tiang , maka penurunan yang terjadi akan besar.
  • Pada tiang yang dipancang dalam lapisan pendukung yang relatif keras dan tidak mudah mampat , penurunan yang terjadi adalah akibat pemendekan badan tiagnya sendiri ditambah penurunan  tanah yang berada dibawah dasar tiang . Pada keadaan ini penurunan kelompok tiang akan kurang leih sama dengan penurunan tiang tunggal.
  • Kesulitan dalam menghitung penurunan kelompok tiang antara lain :
  1. Dalam mempredksi besarnya tegangan  didalam tanah akibat beban tiang dan bersifat tanah yang berada dibawah ujung tiang.
  2. Dalam menentukan besarnya bebban  yang didukung  oleh masing –masing tiang di dalam kelompok dan beban aksial yang terjadi  di sepanjangtiang-tiang tersebut  untuk menghitung perpendekan tsb.

Distribusi tekanan tiang ke tanah di sekitarnya bergantung pada tipe tiang dalam mendukung beban struktur 

Dst.

 

Tugas ke 10  yaitu Presentasi  Penyelidikan Tanah Untuk Pondasi Dalam dan Menjawab Soal

 

 

 

 


File Materi : Download
File Materi Tambahan : Download

File Materi Tambahan : Download
12

Kamis 19 Juni 2025

Pertemuan ke 12 (13) Rekayasa  Pondasi - 2

Daya Dukung Pondasi Tiang Pada Tanah Kohesif

Daya daya dukung pondasi adalah kemampuan tanah dalam mendukung beban dari struktur yang ada diatasnya , hal ini dinyatakan dengan tahanan geser tanah untuk melawan penurunan akibat beban. Analisa daya/ kapasitas daya dukung pondasi dilakukan dengan cara pendekatan untuk mempermudah perhitungan.

Daya dukung tanah adalah kemampuan tanah memikul tekanan atau melawan penurunan akibat pembebanan,yaitu tahanan geser yang disebarkan oleh tanah disepanjang bidang –bidang gesernya. Hasil dari penyelidikan daya dukung tanah digunakan dalam perencanaan pondasi. ? Secara umum dirumuskan dalam bentuk t = c + s tan ? dimana : t = tahanan geser tanah / daya dukung tanah s = tegangan normal ? = sudut geser dalam tanah

Daya  dukung   tanah yang  diizinkan tekanan maksimum yang dapat diaplikasikan ketanah dimana syarat dalam perencanaan pondasi telah dipenuhi. Syarat perencanaan pondasi : - Faktor aman terhadap keruntuhan akibat terlampauinya daya dukung harus terpenuhi. Umumnya digunakan faktor aman = 3 - Penurunana pondasi hrs masih dalam bts nilai yg ditoleransikan. Daya  dukung   tanah  batas (Ultimate Bearing Cap) tekanan minimum yang menyebabkan keruntuhan geser (shear failure) pada tanah pendukung secara cepat kebawah.

Pondasi tiang mentransfer bebandari struktur diatasnya kepadalapisan tanah yang cukup kuatyang terdapat pada kedalamantertentu.

1.gesekan selimut (skin friction)

displacement 0.3-1% D atau 5-10mm

2.tahanan ujung (end bearing)

displacement 10-20% D

.Pondasi tiangdigunakanuntukmemikulbebanvertikaltekan/tarik dan beban lateral , Pondasi tiang akan digunakan :

  • bila lapisantanah teratas terlalulemah sehingga tidak dapat memikul beban dari struktur atas 
  • bila lapisantanah dibawah strukturmudah tererosi  
  • bila struktursangat sensitif terhadapperbedaan penurunan
  • bila lokasimuka air tanah sangatdangkal
  • untuk menahangaya angkat (uplift force) yang terjadipada fondasi tower, platform lepaspantai dan basement yang terletak dibawah muka air 
  • untuk memperkuatlereng

Daya DukungAksial- Formula Statik

 • Diperoleh melalui persamaan: Qu = Qe + Qs – W , 

Dimana: Qu = daya dukung ultimit tiang , Qe = daya dukung ultimit ujung tiang,  Qs = daya dukung ultimit selimut tiang,  W = berat tiang, umumnya diabaikan

Daya Dukung Ujung Tiang, Qe

 • Qe = qe x Ae 

dimana: qe = unit tahanan ujung tiang Ae = luas ujung tiang 

• qe dibedakan atas: 

• qe untuk lapisan pasir, dan

 • qe untuk lapisan lempung

Daya dukung tiang pada pasir  MEYERHOF

 • qedapatdihitungmelaluipersamaan: qe = c Nc + q Nq + 0.3 gB Ng,  dimana c = kohesitanah, Nc, Nqdan Ng = faktor- faktordayadukung (bearing capacity factors), q = tekanan overburden, B = diameter ataulebardari tiang, g = berat volume tanah. Mengingat bahwa nilai 0.3 gB Ngumumny atauh lebih kecil dibandingkan dengankedua nilai lainnya, makaqe menjadi: qe = c Nc + q Nq; untuk lapisanpasirc = 0, maka: qe = q Nq

Dstnya

Tugas ke 13 menjawab soal :

 

 

 

 

 


File Materi : Download
File Materi Tambahan : Download
13

Kamis 26 Juni 2025

Pertemuan ke 13 (14) Rekayasa Pondasi -2

Efisiensi Pondasi  Kelompok Tiang 

Daya dukung tiang tiang dibagi menjadi dua yaitu daya dukung tiang tunggal dan daya dukung tiang kelompok.

 Daya Dukung Tiang Tunggal

Untuk menghitung kapasitas dukung tiang tunggal dapat digunakan beberapa metode :

Metode Statis Analisis

Kapasitas statis analisis adalah metode perhitungan daya dukung yang berdasarkan keadaan tanah dan bentuk suatu tiang pancang dalam suatu proyek.

Data kohesi tanah (C), sudut gesek tanah (Ø) dan berat jenis tanah (?) juga menjadi faktor analisis yang akan digunakan untuk menghitung kapasitas daya dukung tiang pada metode statis analisis ini.

1

 

Metode Statis   Empiris

Pada metode statis analisis korelasi yang digunakan adalah hasil dari penyelidikan laboratorium sedangkan pada metode analisis empiris, korelasi yang digunakan adalah hasil pembacaan dari penetrasi suatu alat penetrometer. Alat penetrometer yang biasa digunakan pada metode statis empiris adalah seperti cone penetration test (CPT) atau Standar Penetration Test (SPT).

Kapasitas Dukung Tiang dari Pengujian Sondir / CPT

Kapasitas daya dukung tiang dapat dihitung dengan mengunakan rumus Meyerhof (1956):

2

Kapasitas Dukung Tiang dari Pengujian SPT (Standard PenetrationTest)

Metode ini menggunakan jenis alat yang sederhana, berupa tabung standar dengan diameter 5 cm dan panjang 56 cm. Pelaksanaan dilakukan di dasar lubang bor.

Meyerhof menggunakan dua macam rumus, yaitu:

3

Metode Dinamis

Pengujian tiang pancang dengan cara dinamis didasarkan pada analisa data rekaman getaran gelombang yang terjadi pada waktu tiang dipukul dengan palu pancang. Palu tiang pancang adalah alat yang digunakan untuk memberikan energi yang cukup kepada tiang pancang untuk menembus tanah. Adapun jenis palu tiang pancang itu antara lain :

Palu Kerja Tunggal (Single Action Hammer)

Palu Kerja Rangkap ( Double Action Hammer )

Palu Diesel ( Diesel Hammer )

 Beberapa metode dinamis yang umum digunakan dalam perhitungan Kapasitas dukung tiang pancang, yaitu :

Formula Janbu

Formula Hiley

Formula Kobe

Engineering New Record (ENR)

Daya Dukung Kelompok Tiang

Penggunan kelompok tiang mempunyai keuntungan- keuntungan sebagai berikut :Dapat digunakan bila tiang tunggal tidak mempunyai kapasitas yang cukup untuk menahan beban kolom.Pemancangan tiang atau instalasi tiang bor dapat meleset (sampai dengan 15 cm) dari posisinya..Kegagalan dari sebuah tiang dapat diminimalisir akibatnya oleh adanya tiang yang lain (prinsip redudancy).Menyebabkan terjadinya pemadatan ke arah lateral, terutama pada saat dilakukan pemancangan sehingga memperbesar tekanan tanah lateral yang bekerja di sekeliling tiang, dan meningkatkan kapasitas tahanan geseknya. Hal ini terutama berlaku pada jenis tanah pasiranSumber : Manual Pondasi Tiang, GEC

Efisiensi kelompok tiang didefinisikan sebagai :Efisiensi kelompok tiang tergantung pada beberapa faktor diantaranyaJumlah tiang, panjang, diameter, pengaturan, dan terutama jarak antara as ke as tiang.Modus pengalihan beban (gesekan selimut atau tahanan ujung).Prosedur pelaksanaan konstruksi (tiang pancang atau tiang bor).Urutan instalasi tiang.Jangka waktu setelah pemancangan.Interaksi antara pile cap dan tanah di permukaan.Sumber : Manual Pondasi Tian

Efisiensi kelompok tiang pada tanah pasiran
Formula SederhanaFormula ini didasarkan pada jumlah daya dukung gesekan dari kelompok tiang sebagai satu kesatuan (blok).dimana :m = Jumlah tiang pada deretan baris.n = jumlah tiang pada deretan kolom.s = jarak antar tiang.D = diameter atau sisi tiang .p = keliling dari penampang tiang.

Efisiensi kelompok tiang pada tanah pasiran
Formula SederhanaFormula ini didasarkan pada jumlah daya dukung gesekan dari kelompok tiang sebagai satu kesatuan (blok).dimana :m = Jumlah tiang pada deretan baris.n = jumlah tiang pada deretan kolom.s = jarak antar tiang.D = diameter atau sisi tiang .p = keliling dari penampang tiang.Gbr. 3. Efisiensi Kelompok TiangSumber : Manual Pondasi Tiang, GEC

Efisiensi kelompok tiang pada tanah pasiran
Formula Converse-Labarredimana :q = arc tan (D/s)Formula Los AngelesFormula Seiler-Keeneys dalam satuan meter.Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC

Efisiensi kelompok tiang pada tanah pasiran
Formula FledDalam metoda ini kapasitas pondasi individual tiang berkurang sebesar 1/16 akibat adanya tiang yang berdampingan baik dalam arah lurus maupun dalam arah diagonal. Ilustrasi hasil perhitungan formula ini diberikan pada Gbr. 4.Gbr. 4. Efisiensi Kelompok Tiang Berdasarkan Formula FledSumber : Manual Pondasi Tiang, GEC

Daya dukung kelompok tiang pada tanah lempung
Daya dukung batas kelompok tiang pada tanah lempung didasarkan pada aksi blok yaitu bila kelompok tersebut berperan sebagai blok.Daya dukung kelompok tiang dihitung sebagai berikut :Tentukan jumlah total kapasitas kelompok tiangdimana :Ap = luas penampang tiang tunggal (m2)p = keliling tiang (m)D L = panjang segmen tiangqp = daya dukung ujung tiang (ton/m2)fs = tahanan sellimut (ton/m2)Gbr. 5. Kelompok Tiang sebagai Pondasi BlokSumber : Manual Pondasi Tiang, GEC

Daya dukung kelompok tiang pada tanah lempung
2. Tentukan daya dukung blok berukuran LxBgxDdimana : Lg = panjang blokBg = lebar blok3. Bandingkan kedua besaran SQu di atas.Harga daya dukung diambil nilai yang lebih kecil.Alternatif untuk menentukan efisiensi kelompok tiang pada tanah kohesif diberikan oleh NAVFAC DM 7.2 (1982) sebagaimana ditunjukkan oleh Gbr. 6.Gbr. 6. Efisiensi Kelompok Tiang pada Tanah Kohesif

Dstnya 

 

 

 

 

 


File Materi : Download
14