Pertemuan | Materi |
---|---|
01 |
Kamis
13 Maret 2025 Pertemuan ke 1 Rekayasa Pondasi – 2 Pendahuluan Pondasi Dalam Pondasi dalam adalah pondasi yang biasanya dipasang pada kedalaman lebih dari 3 meter dibawah permukaan tanah. .Pondasi dalam digunakan untuk mentransfer beban bangunan kelapisan tanah yang lebih dalam sehingga mencapai lapisan tanah yang mampu mendukung beban struktur yang ada diatasnya. PengertianPondasi
Dalam Pondasi dalam merupakan struktur bawahsuatu konstruksiyang
berfungsi untuk meneruskan beban konstruksi kelapisan tanah keras yang berada jauh dari permukaan tanah. Suatu pondasi dapat dikategorikan sebagai pondasi dalam apabila perbandingan antara kedalaman dengan lebar pondasi lebih dari sepuluh (Df/B>10). Material pondasi dalam bisa dari kayu, baja, beton bertulang,dan beton pratekan.Pondasi dalam dapat
dibedakan menjadi: a. Pondasi Tiang Pancang (pile),bahan yang digunakan pada pondasi ini diantaranya
bahan kayu (balokkayu), beton (berbentuk persegi,segitiga,maupun
silinder), dan berbentuk sheet pile. Untuk
memasukkan
tiang pancang ke dalam
bumi menggunakan alat berat, metode yang digunakan mendesakkan pile kedalam tanah bisa hammer pile,getar,dan
ditekan. b. Pondasi bored pile,bahan yang digunakan untuk i pepondasi ini adalah beton bertulang yang
di cor di tempat (in
situ). Pelaksanaan pondasi
tipe ini membutuhkan
peralatan bor baik secara manual (diameter lubang bor max 30Cm) maupun
menggunakan
mesin bor
untuk membuat
lubang dengan kedalaman
rencana. c. Pondasi Caisson ,tipe pondasi ini berbentuk sumuran dengan diameter yang relatif lebih besar. Ada banyak alasan seorang
ahli geoteknik merekomendasikan penggunaan pondasi
dalam ke pondasi dangkal,
tetapi beberapa
alasan umum adalah beban desain yang
sangat besar,tanah yang
buruk pada kedalaman dangkal, atau
kendala situs (seperti garis properti).
Ada istilah yang berbeda digunakan untuk menggambarkan
berbagai jenis pondasi yang mendalam, termasuk tumpukan (yang analog dengan tiang),
tiang
jembatan (yang analog dengan kolom), poros dibor, dan caisson.Tumpukan umumnya didorong
ke dalam tanah di situ; pondasi
mendalam lainnya biasanya
diletakkan di tempat dengan menggunakan penggalian dan
pengeboran. 2. Jenis-jenis
Pondasi
Dalam a. Pondasi Sumuran Pondasi sumuran adalah suatu bentuk peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi tiang..Pondasi sumuran sangat tepat digunakan pada tanah kurang baik dan lapisan tanah kerasnya tidak terlalu dalam, diantara kedalaman 3– 5 meter. Diameter sumuran biasanya antara0.80-1.00m dan ada kemungkinan dalam satu bangunan diameternya berbeda-beda,ini dikarenakan masing-masing kolom berbeda bebannya. Gambar Pondasi Sumuran b. Pondasi Bored Pile
Pondasi Bored Pile adalah bentuk pondasi dalam yang dibangun didalam permukaan tanah dengan ke-dalaman tertentu.Pondasidi tempatkan sampai ke dalaman yang dibutuhkan dengan cara membuat lobang yang dibor dengan alat khusus.Setelah mencapai kedalaman yang disyaratkan,kemudiandilaku-kan pemasangan kesing/begisting yang terbuat dari plat besi, kemudian dimasukkan rangka besi pondasi yang telah dirakit sebelumnya, lalu dilakukan pengecoran terhadap lobang yangsudah dibor tersebut. Pekerjaan pondasi initentunya dibantu denganalat khusus, untuk mengangkat kesing dan rangka besi. Setelah dilakukan pengecoran kesing tersebut dikeluarkan kembali. Jenis pondasi bore pile dipilih untuk mendukung beban bangunan dengan mengandalkan daya dukung pondasi pada tanah keras dan hambatan lekat yang terjadi pada permukaan tiang yang tidak rata akibat dari pengecorandi tempat (in situ). Pondasi bored pile fungsinya sama dengan pondasi dalam lainya yaitu seperti pondasi tiang pancang. Perbedaannya adalah pada cara pengerjaanya,yaitu bored pile dimulai dengan melubangi tanah dahulu sampai kedalaman yang dibutuhkan, kemudian pemasangan tulangan besi yang dilanjutkan denganpengecoran beton kedalaman yang relatif dalam. Jenis pondasi dalam yang dicor ditempat dengan menggunakan komponen beton dan batu belah sebagai pengisinya. Pada umumnya pondasi sumuran ini terbuat dari beton bertulang atau beton pracetak, yang umum digunakan pada pekerjaan jembatan di Indonesia adalah dari silinder beton bertulang dengan diameter 250 cm,300 cm,350 cm, dan 400cm. Gambar .;Bore Pile (strous pile) c. Pondasi T iang Pancang
Penggunaan pondasi tiang pancang sebagai pondasi bangunan apabila tanah yang berada dibawah dasar bangunan tidak mempunyai daya dukung (bearing capacity) yang cukup untuk memikul berat bangunan dan beban yang bekerja padanya Atau apabila tanah yang mempunyai daya dukung yang cukup untuk memikul berat bangunan dan seluruh beban yang bekerja berada pada lapisan yang sangat dalam dari permukaantanah kedalaman lebih dari 8 meter. Fungsi dari pondasi tiang pancang adalah untuk meneruskan beban-beban dari konstruksi di atasnya (super struktur) ke lapisan tanah keras yang letaknya sangat dalam. Dalam pelaksanaan pemancangan pada umumnya dipancangkan tegak lurus dalam tanah,tetapi ada juga dipancangkan miring (battle pile) untuk dapat menahan gaya-gaya horizontal yang bekerja,Hal seperti ini sering digunakan pada konstruksi dermaga yang terjadi tekanan kesamping dari kapal dan perahu. Sudut kemiringan yang dapat dicapai oleh tiang tergantung dari alat yang dipergunakan serta disesuaikan pula dengan perencanaannya. Gambar ; Pondasi tiang pancang
dstnya...... Tugas membuat Tulisan dlm Power Point (PPT) dalam ttg Pondasi Dalam File Materi : Download |
02 |
File Materi : Download File Materi Tambahan : Download |
03 |
Kamis 10 April 2025 Pertemuan ke- 3 Rekayasa Pondasi
– 2 (SI-4158) Perencananan Pondasi Tiang Pancang Dalam perencanaan pondasi ada
kriteria yang harus dipenuhi antara lain
pondasi harus dibangun dibangun dengan tepat sehingga tidak terjadi longsor.,
pondasi harus aman dari kelongsoran daya dukung., pondasi harus aman
dari adanya penurunan yang berlebihan.
Sedangkan pada perencaaan pondasi dalam perlu melakukan analisis antara lain analisa
terhadap zona likuifaksi dan pengurangan daya dukung pondasi tiang pancang
akibat dari likuifaksi. Adapun salah satu bahaya yang dihadapi dalam
merencanakan bangunan pada kondisi tanah pasir adalah likuifaksi. Likuifaksi
adalah suatu kondisi berubahnya perilaku tanah dari padat menjadi cair akibat
adanya getaran atau beban sklik. Salah satu penyebab dapat terjadinya
likuifaksi adalah gempa. Maka dari itu, jika mendesain bangunan yang berada
pada kondisi tanah pasir serta daerah gempa tinggi, harus dilakukan analisa
zona likuifaksi. Selain itu juga diadakan diadakannya penyelidikan tanah
dengan metoda tertentu dari hasil
penyelidikan tanah tsb akan menerangkan tentang kondisi tanah dan jenis
lapisannya. Adapun penyelidikan tanah
dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti: 1. Sondir, yang dilakukan dengan
menggunakan alat sondir yang dapat mengukur nilai perlawanan konus (Cone
Resistance) dan hambatan lekat (Local Friction) secara langsung di lapangan.
Hasil penyondiran disajikan dalam bentuk diagram sondir yang memperlihatkan
hubungan antara kedalaman sondir di bawah muka tanah dan besarnya nilai
pelawanan konus (qc) serta jumlah hambatan pelekat (JHL). 2. Deep Boring,
dilaksanakan dengan menggunakan mesin bor untuk mendapatkan contoh tanah.
Pekerjaan Standart penetration test juga dilakukan pada pekerjaan boring. 3.
Standart penetration test, dilaksanakan pada lubang bor setelah pengambilan
contoh tanah pada setiap beberapa interval kedalaman. Cara uji dilakukan untuk
memperoleh parameter perlawanan penetrasi lapisan tanah di lapangan. Parameter
tersebut diperoleh dari jumlah pukulan terhadap penetrasi stik, yang dapat
dipergunakan untuk mengidentifikasi perlapisan tanah dan hasil SPT disajikan
dalam bentuk diagram pada boring log. Dalam merencanakan struktur bawah
diperlukan data-data mengenai karateristik tanah tempat struktur tersebut
berada dan beban struktur yang bekerja di atas struktur bawah yang direncanakan
(Pamungkas dan Harianti;2013). Karakteristik tanah meliputi jenis lapisan tanah
di bawah permukaan tanah, kadar air, tinggi muka air tanah. Beban struktur yang
bekerja tergantung dari jenis material yang digunakan, jumlah tingkat bangunan,
jenis-jenis beban yang bekerja pada struktur tersebut. Jenis pondasi ditentukan
dengan memperhatikan kondisi lingkungan tempat berdirinya bangunan dan
mempertimbangkan hasil dari penyelidikan tanah yang diantaranya: 1. Kondisi
tanah dasar yang menjelaskan jenis lapisan tanah pada beberapa lapisan
kedalaman. 2. Analisis daya dukung tanah. 3. Besar nilai SPT (Standar
Penetration Test) dari beberapa titik bor. 4. Besar tahanan ujung konus dan
jumlah hambatan pelekat dari beberapa titik sondir. 5. Hasil test laboratorium
tanah untuk mengetahui berat jenis tanah, dan lainnya. 6. Analisis daya dukung
tiang pondasi berdasarkan data-data tanah (Pamungkas dan Harianti;2013)
menyatakan bahwa seorang structure engineer harus bisa menentukan jenis pondasi
yang tepat untuk digunakan pada bangunan yang dirancang. Jenis pondasi
ditentukan dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan tempat berdirinya bangunan dan usulan jenis
pondasi secara karakteristik tanah yang dilaporkan oleh soil engineer. Dstnya Tugas ke-3 . .
File Materi : Download File Materi Tambahan : Download |
04 |
Pertemuan ke – 4 Kamis 17 April 2025 REKAYASA PONDASI – 2 (SI-4158) Pondasi Tiang Pancang. Pondasi tiang pancang adalah suatu struktur pondasi berbentuk tiang yang penempatannya pada lapisan tanah pendukung dan pondasi tiang pancang merupakan pondasi yang biasanya dipergunakan pada tanah - tanah lembek, tanah berawa dengan kondisi daya dukung tanah kecil. Jadi pondasi tiang pancang adalah suatu konstruksi pondasi yang mampu menahan gaya orthogonal ke sumbu tiang dengan jalan menyerap lenturan. Pondasi tiang pancang digunakan apabila kondisi tanah relatif
stabil dan kedalaman tanah keras tidak
terletak jauh dibawah permukan tanah. •
Pondasi tiang
pancang adalah elemen bangunan yang berfungsi menyalurkan beban struktur
bangunan ke tanah. Perancangan pondasi adalah aplikasi ilmu mekanika tanah dan mekanika batuan (teknik Geoteknik) dalam desain elemen pondasi struktur bangunan. Perancangan pondasi
untuk bangunan tinggi harus melibatkan ahli struktur. Perhitungan pondasi dan
memilih jenis pondasi yang tepat adalah keputusan yang cukup vital, karena itu
tidak boleh dilakukan sembarang orang. Pondasi
Tiang digunakan untuk memikul beban vertikal tekan/tarik dan beban lateral Kriteria pemakaian
tiang pancang dipergunakan untuk suatu pondasi bangunan sangat tergantungpada
kondis ;
• Panjang max 35m • Panjang optimum 9 – 20 m • Specifikasi material
ASTM –D25 • Max beban dan Tegangan max
yang direkomendasikan, tergantung pada jenis kayu • Beban optimum 130 – 225 kN
• Cocok untuk tiang friksi , untuk tanah glanular • Max Panjang:
tidak terbatas • Panjang Optimum: 12- 50 m • Spesifikasi material:
ASTM A 36 • Tegangan Max: fs= 0.35 – 0.5 fy • Max beban untuk kondisi umum:
Tegangan yang diizinkan dikalikan penampang • Beban optimum : 350
– 1050 kN
• Cocok untuk tiang dg daya dukun gujung pada batuan. • Corditempat (cast in place) (a) dengan casing (pipabaja) panjang max: tidak terbatas panjang optimum : 12 -36m ukuran diameter: (b) tanpa casing (c) franki pile (tanpa atau menggunakan casing)… ada pembesaran pada ujung File Materi : Download File Materi Tambahan : Download File Materi Tambahan : Download |
05 |
Pertemuan ke – 5 Kamis 24
April 2025 REKAYASA PONDASI – 2 (SI-4158) DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PADA TANAH GRANULAR (PASIR). Daya Dukung tanah batas (qu = qult =
ultimate bearing capacity) adalah tekanan maksimum yang dapat diterima
oleh tanah akibat beban yang bekerja tanpa menimbulkan kelongsoran
geser pada tanah pendukung tepat di bawah dan sekeliling pondasi Pondasi Tiang
digunakan untuk memikul beban vertikal tekan/tarik dan beban lateral Tipe Tipe Pondasi
Pondasi Tiang ; • Pondasi kayu • Pondas ibaja • Pondasi beton bertulang • Pondasi tiang komposit
• Panjang max 35m • Panjang optimum 9 – 20 m
• Specifikasi material ASTM –D25 • Max bebandanTegangan max yang
direkomendasikan, tergantungpadajeniskayu • Beban optimum 130 – 225 kN • Cocokuntuktiangfriksi , untuktanahglanular • Kelebihandankekurangan
• Max Panjang: tidakterbatas • Panjang Optimum: 12- 50 m •
Spesifikasi material: ASTM A 36 • Tegangan Max: fs= 0.35 – 0.5 fy • Max
bebanuntukkondisiumum: Tegangan yang diizinkandikalikanpenampang • Beban
optimum : 350 – 1050 kN • Cocokuntuktiang dg dayadukungujungpadabatuan • Kelebihandankekurangan
• Corditempat (cast in place) (a) dengan
casing (pipabaja) panjang max: tidakterbatas panjang optimum : 12 -36m ukuran
diameter: (b) tanpa casing (c) franki pile (tanpaataumenggunakan casing)…
adapembesaranpadaujung
Mekanisme Daya
Dukung Pondasi Tiang Daya
Dukung Aksial- Formula StatikDiperoleh
melalui persamaan: Qu = Qe + Qs – W,
Dimana:Qu = daya dukung ultimit tiang Qe = daya dukung
ultimit ujung tiang, Qs = daya dukung ultimit selimut tiang, W = berat tiang, umumnya diabaikan
Daya
Dukung Ujung Tiang, Qe • Qe
= qe x Ae , dimana: qe = unit tahanan ujung tiang, Ae =
luas ujung tiang , • qe dibedakan atas:
• qe untuk lapisan pasir, dan • qe untuk lapisan lempung
DAYA DUKUNG UJUNG TIANG PADA TANAH PASIR MEYERHOF
• qedapatdihitungmelaluipersamaan: qe = c Nc + q Nq + 0.3 gB Ng dimana c = kohesitanah, Nc, Nqdan Ng = faktor-
faktordayadukung (bearing capacity factors), q = tekanan overburden, B =
diameter ataulebardari tiang, g =
berat volume tanah. Mengingatbahwanilai 0.3 gB
Ngumumnyajauhlebihkecildibandingkandengankeduanilailainnya, makaqemenjadi: qe =
c Nc + q Nq; untuklapisanpasirc = 0, maka: qe = q
Bearing
Capacity Factors N’c lempung Lapisantanahkeras Bukanlempung Nc Lb Nq N’q clay
Lap tanahkeras LbQe dan qe untuk Lapisan Pasir • Nilaimaksimumqe (Meyerhoff): qe= 50 Nq tan f (kN/m2)
(tiangpancang) NilaiQemenjadi: Qe = qeAe
DAYA
DUKUNG UJUNG TIANG PADA TANAH PASIR VESIC G’ = modulus geser
Dst........ Tugas ke-5 File Materi : Download File Materi Tambahan : Download File Materi Tambahan : Download |
06 |
Jumat 2 Mei 2025
Pertemuan ke - 6 Rekayasa Pondasi - 2 Pondasi Dalam ; Pondasi
Tiang Pancang (2) Pondasi dalam biasanya
digunakan pada permukaan tanah yang tidak terlalu kokoh dengan kedalaman
pondasi lebih dari 3 meter.dan biasa digunakan pada bangunan yang ukurannya
cukup lebar dengan jarak antar tiang bangunan sekitar 6 meter. Pondasi tersebut dapat mentransfer beban ke lapisan yang
lebih dalam untuk mencapai kedalam yang tertentu sampai didapat jenis
tanah yang mendukung daya beban strutur bangunan.Jenis pondasi dalam dapat
dijumpai dalam bentuk tiang
pancang, dinding pancang dan caissons atau pondasi kompensasi
. Pondasi Tiang Pancang(Pile Foundation) Pondasi tiang (pile) merupakan jenis pondasi yang dibuat dalam
berbentuk ramping yang ditujukan untuk
mengirimkan beban melalui jenis lapisan tanah dengan jenis daya dukung rendah
hingga tercapai jenis tanah yang lebih dalam atau lapisan batuan yang memiliki
kapasitas daya dukung yang tinggi. Pada
awal peradaban, dari komunikasi, pertahanan, dan hal-hal yang strategik dari
desa dan kota yang terletak dekat sungai dan danau. Oleh sebab itu perlu
memperkuat tanah penunjang dengan beberapa tiang. Tiang yang terbuat dari kayu
(timber pile) dipasang dengan dipukul ke dalam tanah dengan tanah atau lubang
yang digali dan diisi dengan pasir dan batu. Pondasi tiang (pile) digunakan ketika
dengan pertimbangan nilai ekonomi, konstruksi atau tanah yang
diinginkan untuk mengirimkan beban diluar jangkauan praktis dibandingkan
menggunakan jenis pondasi dangkal. Selain mendukung struktur, pondasi tiang
(pile) juga digunakan untuk menahan beban
struktur melawan gaya angkat dan juga membantu struktur dalam melawan
kekuatan gaya lateral dan gaya guling.
Pondasi tiang pancang (pile foundation) adalah bagian dari struktur yang digunakan untuk menerima dan mentransfer (menyalurkan) beban dari struktur atas ke tanah penunjang yang terletak pada kedalaman tertentu. Tiang pancang bentuknya panjang dan langsing yang menyalurkan beban ke tanah yang lebih dalam. Bahan utama dari tiang adalah kayu, baja (steel), dan beton. Tiang pancang yang terbuat dari bahan ini adalah dipukul, dibor atau di dongkrak ke dalam tanah dan dihubungkan dengan pile cap (poer). Tergantung juga pada tipe tanah, material dan karakteristik penyebaran beban tiang pancnag diklasifikasikan berbeda-beda. Pada tahun 1740, Christoffoer Polhem menemukan peralatan
pile driving yang mana menyerupai mekanisme Pile driving saat ini. Tiang baja
(steel pile) sudah digunakan selama 1800 dan tiang beton (concrete pile) sejak
1900. Revolusi industri membawa perubahan yang penting pada sistem pile driving
melalui penemuan mesin uap dan mesin diesel. Lebih lagi baru-baru ini,
meningkatnya permintaan akan rumah dan konstruksi memaksa para pengembang
memanfaatkan tanah-tanah yang mempunyai karakteristik yang kurang bagus. Hal
ini membuat pengembangan dan peningkatan sistem pile driving. Saat ini banyak
teknik-teknik instalansi tiang pancang bermunculan. Seperti tipe pondasi yang lainnya, tujuan dari pondasi tiang
adalah: 1. Untuk
menyalurkan beban pondasi ke tanah keras 2. Untuk menahan
beban vertikal, lateral, dan beban uplift. Struktur yang menggunakan pondasi tiang pancang apabila
tanah dasar tidak mempunyai kapasitas daya pikul yang memadai. Kalau hasil
pemeriksaan tanah menunjukkan bahwa tanah dangkal tidak stabil dan kurang keras
apabila besarnya hasil estimasi penurunan tidak dapat diterima pondasi tiang
pancang dapat menjadi bahan pertimbangan. Lebih jauh lagi, estimasi biaya dapat
menjadi indicator bahwa pondasi tiang pancang biayanya lebih murah daripada
jenis pondasi yang lain dibandingkan dengan biaya perbaikan tanah. Dalam kasus konstruksi berat, sepertinya bahwa kapasitas
daya pikul dari tanah dangkal tidak akan memuaskan, dan konstruksi seharusnya
di bangun di atas pondasi tiang. Tiang pancang juga digunakan untuk kondisi
tanah yang normal untuk menahan beban horizontal. Tiang pancang merupakan
metode yang tepat untuk pekerjaan diatas air, seperti jertty atau dermaga. Penggunaan pondasi tiang pancang sebagai pondasi bangunan
apabila tanah yang berada dibawah dasar bangunan tidak mempunyai daya dukung (bearing
capacity) yang cukup untuk memikul berat bangunan beban yang bekerja
padanya (Sardjono HS, 1988). Atau apabila tanah yang mempunyai daya dukung yang
cukup untuk memikul berat bangunan dan seluruh beban yang bekerja berada pada
lapisan yang sangat dalam dari permukaan tanah kedalaman > 8 m (Bowles, 1991).
Fungsi dan kegunaan dari pondasi tiang pancang adalah untuk memindahkan atau
mentransfer beban-beban dari konstruksi di atasnya (super struktur) ke lapisan
tanah keras yang letaknya sangat dalam. Dalam pelaksanaan pemancangan pada umumnya dipancangkan tegak
lurus dalam tanah, tetapi ada juga dipancangkan miring (battle pile)
untuk dapat menahan gaya-gaya horizontal yang bekerja. Hal seperti ini sering
terjadi pada dermaga dimana terdapat tekanan kesamping dari kapal dan perahu.
Sudut kemiringan yang dapat dicapai oleh tiang tergantung dari alat yang
dipergunakan serta disesuaikan pula dengan perencanaannya.
Pondasi tiang digolongkan berdasarkan kualitas bahan material dan cara pelaksanaan. Menurut kualitas bahan material yang digunakan, tiang pancang dibedakan menjadi empat yaitu tiang pancang kayu, tiang pancang beton, tiang pancang baja, dan tiang pancang composite (kayu – beton dan baja – beton).Dan penggolongan tiang berdasarkan teknik pemasang sbb : Tiang pancang umumnya digunakan:
Pondasi tiang
pancang dibuat ditempat lain (pabrik, dilokasi)
dan baru dipancang sesuai dengan umur beton setelah 28 hari. Karena
tegangan tarik beton adalah kecil, sedangkan berat sendiri beton adalah besar,
maka tiang pancang beton ini haruslah diberi tulangan yang cukup kuat untuk
menahan momen lentur yang akan timbul pada waktu
pengangkatan dan pemancangan. Pondasi tiang pancang sistemnya hampir sama seperti pondasi bore pile,
hanya saja jenis pondasi rumah ini terbuat dari beton jadi yang langsung
ditancapkan ke dalam tanah. Biasanya, pondasi tiang pancang digunakan pada tanah yang kondisinya
lembek, tanah berrawa, dan tanah yang memiliki kandungan air tinggi.Bahan yang
biasa digunakan untuk jenis pondasi rumah ini di antaranya kayu besi, kayu
ulin, baja, serta beton bertulang. Jenis Tiang Pancang Tiang
pancang biasanya berbentuk persegi panjang, silinder ataupun segitiga dengan
cara pemasangan yang berbeda-beda seperti, dipukul, dibor atau didongkrak ke
dalam tanah. Dan berdasarkan materialnya, tiang pancang (pile) biasanya terbagi
sbb ;:
a. Tiang Pancang Baja Jenis tiang
pancang ini terbuat dari baja dan nama lain pondasi
tiang pancang baja ini yaitu steel pile. Pada
penggunaannya, rongga tiang pancang baja kemudian diisi dengan
beton agar lebih kokoh. Jenis tiang pancang baja ini biasanya berbentuk profil H. karena terbuat
dari baja maka kekuatan dari tiang ini adalah sangat besar sehingga dalam
transport dan pemancangan tidak menimbulkan bahaya patah seperti pada tiang
pancang beton precast. Jadi pemakaian tiang pancang ini sangat bermanfaat jika
dibutuhkan tiang pancang yang panjang dengan tahanan ujung yang besar. Tingkat
karat pada tiang pancang baja sangat berbeda - beda terhadap texture susunan
butir dari komposisi tanah, panjang tiang yang berada dalam tanah dan keadaan
kelembaban tanah moisture content. Pada tanah dengan susunan butir yang kasar,
karat yang terjadi hampir mendekati keadaan karat yang terjadi pada udara
terbuka karena adanya sirkulasi air dalam tanah. Pada tanah liat clay yang kurang
mengandung oksigen akan menghasilkan karat yang mendekati keadaan seperti karat
yang terjadi karena terendam air. Pada lapisan pasir yang dalam letaknya dan
terletak di bawah lapisan tanah yang padat akan sedikit sekali mengandung
oksigen, maka lapisan pasir tersebut akan menghasilkan karat yang kecil sekali
pada tiang pancang baja. Pondasi ini yang paling sering
digunakan dalam bangunan yang berukuran kecil hingga besar adalah tiang pancang
baja. Material baja yang digunakan membuat bangunan bisa menjadi lebih kokoh
dan sekaligus bisa meredam guncangan yang ada dari dalam tanah. Tiang Pancang Baja (Steel Pile) Selain dari kedua macam bahan populer yang disebutkan di atas, ada pula
bahan tiang pancang dari baja yang lebih cocok untuk bangunan permanen maupun
semi-permanen. Bahan ini memiliki bentuk pipa maupun kotak dengan kelebihan
antara lain:
Keuntungan pemakaian tiang pancang baja
: a. Tiang pancang ini mudah dalam hal
penyambungan; b. Tiang pancang baja mempunyai
kapasitas daya dukung yang tinggi; c. Dalam pengangkutan dan pemancangan
tidak menimbulkan bahaya patah. Kerugian pemakaian tiang pancang baja : a. Tiang pancang ini mudah mengalami
korosi; b. Tiang pancang H dapat mengalami
kerusakan besar saat menembus tanah keras dan yang mengandung batuan, sehingga
diperlukan penguatan ujung.
a. Tiang Pancang Beton(Concrete Pile) Tiang pancang dengan jenis ini adalah salah satu tiang pancang yang cukup umum dan sering dipakai. Tiang pancang beton mempunyai bahan dasar utama dari beton yang di cor pada sebuah tempat. Umumnya tiang ini juga umumnya dibuat langsung dari sebuah pabrik dan bisa langsung digunakan dengan mudah. Tiang pancang jenis ini umumnya mempunyai berbagai macam bentuk seperti silinder, kotak ataupun persegi panjang. Tiang pancang dengan jenis ini adalah
salah satu tiang pancang yang cukup umum dan sering dipakai. Tiang pancang
beton mempunyai bahan dasar utama dari beton yang di cor pada sebuah tempat.
Umumnya tiang ini juga umumnya dibuat langsung dari sebuah pabrik dan bisa
langsung digunakan dengan mudah. Tiang pancang jenis ini umumnya mempunyai
berbagai macam bentuk seperti silinder, kotak ataupun persegi panjang. Tiang Pancang Beton Tiang pancang jenis ini
bermaterikan beton dimana terdapat beberapa proses pembuatannya seperti, tiang
pancang beton dengan cara cor ditempat (Cast in place) dan tiang pancang beton
yang dibuat ditempat lain atau dibuat suatu pabrik tertentu (Precast pile).
Tiang pancang Beton biasanya memiliki beberapa bentuk seperti bulat/ Silinder
dan Kotak/ Persegi panjang. Tiang pancang dengan bahan beton banyak dipilih karena lebih banyak
memiliki kelebihan dibanding berbahan kayu. Selain itu, kekurangan dari penggunaannya
juga masih bisa diatasi dengan relatif mudah. fondasi ini biasa digunakan untuk
gedung tinggi. Proses pemasangan meliputi
Berbagai proses di atas tentunya membutuhkan waktu yang lama mengingat rumitnya rancangan dan proses pengerjaan. Inilah yang kemudian menjadi salah satu kekurangan dari penggunaan tiang pancang berbahan beton. a. Tiang Pancang Kayu.(Timber Pile) Tiang pancang kayu merupakan
bentuk tiang pancang yang paling tradisional. Model
pemakaiannya bisa terlihat pada berbagai jenis rumah adat panggung yang ada di
Indonesia. Meskipun menggunakan kayu, namun jenis kayu yang
digunakan bukanlah kayu sembarangan dan jenis tiang pancang yang pertama adalah tiang pancang
kayu. Tiang pancang jenis ini biasanya dipakai sebagai penyangga rumah-rumah
tradisional yang ada di Indonesia. Kayu yang dipakai sebagai tiang pancang juga
merupakan kayu yang keras dan tahan terhadap pelapukan. Daya tahan dari kayu
tidak boleh dianggap remeh karena biasanya memiliki ketahanan terhadap cuaca
dan perubahan struktur dalam waktu yang sangat lama. Tiang pancang jenis ini biasanya digunakan
sebagai penyangga rumah-rumah panggung seperti di Kalimantan dan Sumatera.
Selain itu, Pancang Kayu juga biasa digunakan untuk rumah-rumah nelayan yang
berada di pesisir laut atau sungai. Contoh dari penggunaan pondasi tiang
pancang kayu ini pada rumah-rumah panggung di Sumatera, Kalimantan dan
rumah-rumah di tepi pantai dan di rawa. Tiang pancang berbahan kayu ini
memiliki kelebihan antara lain:
Beberapa kelebihan di atas harus diimbangi oleh
sifat alami kayu yang kemudian mengundang beberapa hal yang dianggap sebagai
kelemahannya, antara lain:
Dikarenakan sifat alami kayu berakibat pada
beberapa kelemahan di atas, maka penggunaan tiang pancang kayu sebagai fondasi
tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Kamu perlu memperhatikan jenis kayu
yang digunakan, kondisi tanah, lingkungan, pencegahan hama dan lain sebagainya a. Tiang Pancang Komposit . Yang
dimaksud dengan composite pile ini adalah tiang
pancang yang terdiri dari dua bahan yang berbeda yang bekerja bersama - sama sehingga
merupakan satu tiang. Composite pile ini
dapat berupa beton dan kayu maupun beton dan baja. Tiang pancang dengan jenis komposit umumnya berdaya tahan tinggi karena menggunakan material campuran yang dirancang agar tahan terhadap perubahan suhu ataupun struktur kimiawi tanah. Tiang pancang berbahan komposit juga biasanya mempunyai harga yang lebih mahal daripada tiang pancang pada umumnya. Tiang pancang komposit (composite
pile) merupakan tiang pancang yang terdiri dari dua bahan yang
berbeda yang bekerja bersama-sama sehingga merupakan satu tiang.
Dan tiang pancang komposit adalah
tiang pancang yang terbuat dari gabungan dua bahan yang berbeda, misalkan beton
dengan kayu maupun beton dengan baja. Dalam pelaksanaan pemancangan tiang
pancang ke dalam tanah diperlukan alat pancang ( pile driving equipment), salah
satunya adalah drop hammer Tipe pondasi ini mengombinasikan ketiga macam bahan yang telah dijelaskan
di atas (kayu, beton dan baja) menjadi tipe tiang pancang yang baru (tiang
pancang komposit). Aplikasi dari tiang pancang ini misalnya kombinasi kayu di
bagian atas permukaan air tanah, lalu beton digunakan di bawahnya. Penggunaan
tiang pancang komposit ini kurang populer karena melibatkan teknik pemasangan
rumit dengan biaya lebih tinggi. Composite pile ini
terdiri dari beberapa jenis, yaitu : a. Water
proofed steel pipe and woodpile Tiang ini terdiri dari tiang
pancang kayu untuk bagian bawah muka air tanah dan bagian atasnya adalah beton.
Kelemahan tiang ini adalah tempat sambungan apabila tiang pancang ini menerima
gaya horizontal yang permanen. Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut : 1) Casing dan core dipancang
bersamaan ke dalam tanah hingga mencapai kedalaman yang telah ditentukan untuk
meletakkan tiang pancang kayu tersebut dan harus terletak di bawah muka air
tanah yang terendah; 2) Kemudian core di tarik ke
atas dan tiang pancang kayu dimasukkan ke dalam casing dan terus dipancang
hingga mencapai lapisan tanah keras; 3) Setelah mencapai lapisan
tanah keras, pemancangan dihentikan dan core ditarik keluar dari casing.
Kemudian beton dicor ke dalam casing sampai penuh terus dipadatkan dengan
menumbukkan core ke dalam casing. b. Composite
dropped in - shell and woodpile Composite dropped in - shell
and wood pile hampir sama dengan water proofed steel pipe and wood pile hanya saja tipe tiang ini memakai shell yang terbuat dari logam tipis yang permukaannya
diberi alur spiral. Pelaksanaannya adalah sebagai berikut : 1) Casing dan core dipancang
bersamaan samapi mencapai kedalaman yang telah ditentukan di bawah muka air
tanah; 2) Kemudian core ditarik keluar
dari casing dan tiang pancang kayu dimasukkan dalam casing terus dipancang
sampai mencapai lapisan tanah keras. Pada pemancangan tiang pancang kayu ini
harus benar – benar diperhatikan agar kepala tiang tidak rusak; 3) Setelah mencapai lapisan
tanah keras, core ditarik keluar dari casing; 4) Kemudian shell berbentuk
pipa yang diberi alur spiral dimasukkan ke dalam casing. Pada ujung bagian
bawah shell dipasang tulangan berbentuk bujur sangkar; 5) Beton kemudian dicor ke
dalam shell. Setelah shell cukup penuh dan padat casing ditarik keluar sambil
shell yang berisi beton tadi ditahan dengan cara meletakkan core di ujung atas
shell. c. Composite
ungased – concrete and woodpile Dasar pemilihan tiang ini
adalah : 1) Lapisan tanah keras dalam
sekali letaknya sehingga tidak memungkinkan untuk menggunakan cast in place concrete pile.
Sedangkan kalau menggunakan precast concrete pile akan
terlalu panjang sehingga akan sulit dalam pengangkutan dan biayanya juga akan
lebih besar; 2) Muka air tanah terendah
sangat dalam sehingga apabila kita menggunakan tiang pancang kayu akan
memerlukan galian yang sangat besar agar tiang pancang tersebut selalu di bawah
muka air tanah terendah. a. Casing baja dan core dipancang ke dalam tanah hingga mencapai
kedalaman yang telah ditentukan di bawah muka air tanah; b. Kemudian core ditarik keluar dari casing dan tiang pancang kayu
dimasukkan dalam casing terus dipancang sampai mencapai lapisan tanah keras; c. Setelah sampai pada tanah keras core dikeluarkan lagi dari
casing dan beton dicor sebagian ke dalam casing, kemudian core dimasukkan lagi
ke dalam casing; d. Beton ditumbuk dengan core sambil casing ditarik ke atas sampai
jarak tertentu sehingga terjadi bentuk beton yang menggelembung seperti bola di
atas tiang pancang kayu tersebut; e. Core ditarik lagi keluar dari casing dan casing diisi dengan
beton lagi sampai padat setinggi beberapa cm di atas permukaan tanah. Kemudian
beton ditekan dengan core kembali sedangkan casing ditarik ke atas sampai
keluar dari tanah. d.Franki composite pile Prinsip kerjanya hampir sama
dengan tiang Franki biasa, hanya saja pada Franki composite pile ini pada bagian atasnya dipergunakan tiang beton precast biasa atau tiang profil H dari
baja. Cara pelaksanaan tiang ini adalah : 8) Pipa dengan sumbat beton
yang dicor lebih dahulu pada ujung pipa baja dipancang dalam tanah dengan drop hammer sampai pada tanah keras; 9) Setelah pemancangan mencapai
kedalaman yang telah direncanakan pipa diisi lagi dengan beton dan terus
ditumbuk dengan drop hammer sambil pipa
ditarik lagi ke atas sedikit sehingga terjadi bentuk beton seperti bola; 10) Setelah tiang beton precast atau tiang baja H masuk dalam pipa sampai
bertumpu pada bola beton pipa ditarik keluar dari tanah; 11) Rongga di sekitar tiang
beton precast atau tiang baja H diisi dengan kerikil
atau pasir.
Dstnya
Tugas ke - 6
File Materi : Download File Materi Tambahan : Download File Materi Tambahan : Download |
07 |
Pertemuan ke-7 Kamis 8 Mei 2025 Rekayasa
Pondasi - 2 (SI-4158) Daya
Dukung Pondasi Dalam dan Perhitungan Pondasi Suatu
bangunan berdiri di atas tanah dan/atau batuan. Tanah dan batuan merupakan
salah satu variabel utama untuk menjaga kestabilan struktur rangkaian bagian
bawah bangunan (pondasi). Untuk itu, dalam hal ini diperlukan analisis daya
dukung tanah sehingga pondasi tidak mengalami penurunan dan keruntuhan geser
berlebihan. Daya Dukung Pondasi Daya
dukung tanah adalah kekuatan tanah atau batuan untuk menahan beban yang
bekerja. Kapasitas daya dukung pondasi dalam Bentuk dan jenis pondasi
ditentukan oleh struktur tanah dan bangunan yang akan ditopangnya Daya Dukung tanah batas (qu = qult =
ultimate bearing capacity) adalah tekanan maksimum yang dapat diterima
oleh tanah akibat beban yang bekerja tanpa menimbulkan kelongsoran
geser pada tanah pendukung tepat di bawah dan sekeliling pondasi Kapasitas daya dukung pondasi adalah
kemampuan tanah dalam menudukung beban dari struktur atasnya yang dinyatakan
dengan tahanan geser tanah untuk melawan
penurunan akibat beban . Rumus umum yang digunakan untuk mencari daya
dukung dengan metode statik yaitu Qu = Qb+Qs dengan menjumlahkan tahahan ujung
(Qb) dan tahhan samping (Qs). Menghitung nilai daya dukung sudah banyak dikemukakan
para ahli. Dalam peneitian ini digunakan persamaan yang dikemukan
oleh Meyerhoff (1976) berdasarkan hasil SPT. Berikut merupakan persamaan
tersebut, Qu = Qp + Qs……..........…(1) dimana: Qu : daya dukung ultimit (ton) Qp : daya dukung ujung (ton) Qs : daya dukung selimut (ton) Daya dukung ujung dinyatakan sebagai persamaan berikut Qp = 0,4 .Nb .Lb .Ap /d ….….….(2) dengan syarat: 0,4 .Nb . Lb d = 40 .Nb….......(3) dimana: Nb : rata-rata nilai SPT dari 10D di atas sampai
4D di bawah ujung tiang Lb : panjang tiang (m) Ap : luas alas tiang (m2 ) d :
diameter tiang (m) Sedangkan persamaan daya dukung selimut dinyatakan
sebagai berikut, Qs= ?qs
. As………………….(4) untuk tanah non kohesif: qs= 0,2 (N1)60……………….(5) untuk tanah kohesif: qs= 0,5 (N1)60……………….(6) dimana: qs : tahanan
limit gesek kulit (ton/m2 ) As : luas
selimut tiang (m2 ) (N1)60:
N-SPT terkoreksi Nilai daya
dukung ultimit kemudian dibagi dengan angka faktor keamanan untuk selanjutnya
mendapatkan nilai daya dukung ijin (Qa).
Dstnya..
Tugas ke-7 Menjawab Soal
File Materi : Download File Materi Tambahan : Download |
08 |
Kamis 22 Mei 2025 Pertemuan ke – 8 (9) Rekayasa Pondasi - 2 (SI-448) KAPASITAS DUKUNG TIANG
TUNGGAL Kapasitas daya dukung pondasi adalah kemampuan tanah dalam mendukung beban dari struktur di atasnya
yang dinyatakan dengan tahanan geser tanah untuk melawan penurunan akibat beban Kapasitas daya dukung ialah kekuatan pondasi untuk melayani beban diatasnya. Analisis menggunakan program PLAXIS 2D AE
menghasilkan bahwa semakin lebar pondasi maka akan menaikan kapasitas daya
dukung.. Kapasitas daya dukung tiang pancang
adalah kemampuan atau kapasitas tiang dalam
mendukung beban. Jika dalam
kapasitas dukung pondasi dangkal satuannya adalah satuan tekanan (kPa) maka
dalam kapasitas dukung tiang satuannya adalah satuan gaya (kN). Kapasitas
daya dukung tiang pancang adalah kemampuan atau kapasitas
tiang dalam mendukung beban. Jika dalam kapasitas
dukung pondasi dangkal satuannya adalah satuan tekanan (kPa) maka dalam
kapasitas dukung tiang satuannya adalah satuan gaya (kN).Oct 31, 2020 Daya
dukung tiang tunggal sangat dipengaruhi oleh keseragaman sifat tanah, oleh
karena itu nilai daya dukung tiang dapat sangat bervariasi meskipun terletak
pada suatu lokasi bangunan yang sama. Sebuah pondasi tiang akan memiliki sebuah daya dukung sebagai akibat dari beban struktur di atasnya.
Daya dukung tiang dibagi menjadi dua yaitu daya daya dukung
tiang ujung dan daya dukung tiang friksi. Nilai daya dukung tiang ujung dan daya dukung friksi tersebut nantinya
dijumlahkan sehingga diperoleh daya dukung ultimate tiang. Daya dukung ultimit (qu) adalah beban maksimum persatuan luas yang masih dapat didukung oleh
pondasi. Besarnya beban yang didukung termasuk beban
struktur, beban plat pondasi, dan tanah urugan di atesnya. Daya
dukung pondasi tiang bor adalah besarnya merupakan
penjumlahan dari tahanan ujung dan tahanan selimut tiang (gesekan kulit tiang
dengan tanah). Pondasi tiang digunakan
untuk mendukung bangunan bila lapisan tanah kuat terletak sangat dalam,
mendukung bangunan yang menahan gaya angkat ke atas, dan bangunan dermaga. Pondasi tiang digunakan
untuk beberapa maksud, antara lain: 1. Untuk meneruskan beban bangunan yang
terletak di atas air atau tanah lunak ke tanah pendukung yang kuat. 2. Untuk
meneruskan beban ke tanah yang relatif lunak sampai kedalaman tertentu sehingga
pondasi bangunan mampu memberikan dukungan yang cukup untuk mendukung beban
tersebut oleh gesekan dinding tiang dengan tanah sekitarnya. 3. Untuk
mengangker bangunan yang dipengaruhi oleh gaya angkat ke atas akibat tekanan
hidrostatis atau momen penggulingan. 4. Untuk menahan gaya-gaya horizontal dan
gaya-gaya yang Tiang
pancang merupakan pondasi berupa susunan tiang, terbuat dari beton, baja,
maupun kayu yang dimasukkan atau dipancang ke dalam tanah dengan kedalaman
tertentu untuk memperoleh daya dukung tanah yang diinginkan sesuai desain.
Penggunaan pondasi tiang pancang tergantung pada jenis dan kondisi tanah yang
berada di sekitar bangunan. Tanah di sekitar bangunan bisa berupa lempung
(clay) ataupun pasir (sand) yang perlu diselidiki terlebih dahulu melalui
pengujian laboratorium. Kenyataan di lapangan menunjukkan hasil perhitungan
yang didapat pada teori para ahli belum sesuai dengan kondisi di lapangan.
Perlu adanya validasi atau koreksi antara perhitungan desain dengan kondisi di
lapangan. Salah satu cara yang digunakan untuk memvalidasi hasil perhitungan
harus menggunakan pengujian langsung skala 1:1. Pengujian langsung di lapangan
bisa dilakukan dengan cara PDA (Pile Driving Analyzer) Test dan Static Loading
Test. Namun, biaya yang diperlukan untuk melakukan PDA Test dan Loading Test
masih sangat mahal. Hal inilah yang menjadi hambatan bagi kontraktor dalam
pengecekan daya dukung tiang pancang. U
Tugas
ke-8 File Materi : Download File Materi Tambahan : Download |
09 |
Jumat 30 Mei 2025 Pertemuan Ke - 9 (10 ) Rekayasa Pondasi – 2 Kapasitas Kelompok Tiang Kapasitas kelompok tiang pancang (pile group capacity) adalah kapasitas total dari beberapa tiang pancang yang bekerja bersama-sama untuk menahan beban. Kapasitas ini berbeda dengan kapasitas tiang pancang tunggal dan umumnya lebih besar karena efek interaksi antara tiang-tiang tersebut. Dan untuk menghitung nilai kapasitas dukung kelompok tiang, ada bebarapa hal yang harus diperhatikan terlebih dahulu, yaitu jumlah tiang dalam satu kelompok Yang dimaksud berkelompok adalah gabungan dari beberapa tiang yang dipasang secara relatif berdekatan dan biasanya diikat menjadi satu bagian atasnya dengan menggunakan pile cap. Dalam perhitungan pile cap (pier) dianggap atau dibuat kaku sempurna (Sardjono, 1988), sehingga : 1) Bila beban – beban yang bekerja pada kelompok tiang tersebut menimbulkan penurunan, maka setelah penurunan bidang poer tetap merupakan bidang datar. 2) Gaya yang bekerja pada tiang berbanding lurus dengan penurunan tiang – tiang. Untuk menghitung besarnya kapasitas dukung kelompok tiang, ada beberapa hal yang harus diperhatikan terlebih dahulu, yaitu jumlah tiang dalam satu kelompok, jarak tiang, dan efisiensi kelompok tiang : 1. Jumlah Tiang (n) Untuk menentukan jumlah tiang yang akan dipasang didasarkan beban yang bekerja pada fondasi dan kapasitas dukung ijin tiang, maka rumus yang dipakai adalah sebagai berikut ini. n = P/Qa Dimana : P = Beban yang bekerja (kN) Qa = Kapasitas dukung ijin tiang tunggal (kN) Jarak antar tiang pancang di dalam kelompok tiang sangat mempengaruhi perhitungan kapasitas dukung dari kelompok tiang tersebut. Untuk bekerja sebagai kelompok tiang, jarak antar tiang yang dipakai adalah menurut peraturan – peraturan bangunan pada daerah masing – masing. Pada prinsipnya jarak tiang (s) makin rapat, ukuran pilecap makin kecil dan secara tidak langsung biaya lebih murah. Tetapi bila pondasi memikul beban momen maka jarak tiang perlu diperbesar yang berarti menambah atau memperbesar tahanan momen (K. Basah Suryolelono 1994). Susunan tiang sangat berpengaruh terhadap luas denah pilecap, yang secara tidak langsung tergantung dari jarak tiang. Bila jarak tiang kurang teratur atau terlalu lebar, maka luas denah pilecap akan bertambah besar dan berakibat volume beton menjadi bertambah besar sehingga biaya konstruksi membengkak (K. Basah Suryolelono, 1994). Efisiensi Kelompok Tiang Menurut Coduto (1983), efisiensi tiang bergantung pada beberapa faktor, yaitu : : • Jumlah, panjang, diameter, susunan dan jarak tiang. • Model transfer beban (tahanan gesek terhadap tahanan dukung ujung). • Prosedur pelaksanaan pemasangan tiang. • Urutan pemasangan tiang. • Macam tanah. • Waktu setelah pemasangan. • Interaksi antara pelat penutup tiang (pile cap) dengan tanah. • Arah dari beban yang bekerja. 38 Persamaan untuk menghitung efisiensi kelompok tiang adalah sebagai berikut : Persamaan untuk menghitung efisiensi kelompok tiang adalah sebagai berikut :
Eg = 1 – O (n-1) m + (m-1)n / 90 mn Dimana : Eg = Efisiensi kelompok tiang O = arc tg d/s, (?) m = Jumlah baris tiang n = Jumlah tiang dalam satu baris d = Diameter tiang (m) s = Jarak pusat ke pusat tiang (m)
Eg = 1 – D/ Dimana : Eg = Efisiensi kelompok tiang m = Jumlah baris tiang n = Jumlah tiang dalam satu baris D = Diameter tiang (m) s = Jarak pusat ke pusat tiang (m) Kapasitas ultimit kelompok tiang dengan memperlihatkan faktor efisiensi tiang yang dinyatakan dengan rumus sebagai berikut : Qg = Eg . n . Qa Dimana : Qg = Kapasitas ultimit kelompok tiang (KN) Eg = Efisiensi kelompok tiang n = Jumlah tiang dalam kelompok Qa = Kapasitas dukung ijin tiang (KN) Dstnya File Materi : Download |
10 |
Kamis 5 Juni 2025 Pertemuan ke -10 (11) Rekayasa Pondasi – 2 Pondasi Tiang Bor Pondasi tiang bor (bored pile) adalah pondasi tiang yang pemasangannya dilakukan dengan mengebor tanah pada awal pengerjaannya. Bored pile dipasang ke dalam tanah dengan cara mengebor tanah terlebih dahulu, baru kemudian diisi tulangan dan dicor beton. Bor pile atau bored pile adalah teknik membangun pondasi yang memanfaatkan bantuan mesin bor. Tanah akan dikeruk menggunakan mesin tersebut hingga kedalaman tertentu, kemudian diisi dengan tulang besi dan cor beton Pondasi bored pile sering juga disebut dengan bore pile atau bor pile merupakan salah satu dari pondasi tiang yang metode pemasangannya dilakukan dengan pengeboran pada titik pondasi tersebut dipasang. Pondasi bored pile adalah pondasi yang memanfaatkan beton bertulang lalu dimasukkan ke dalam lubang bekas galian bor. Pada dasarnya, pondasi bored pile adalah beton yang dicor langsung di tempat yang artinya tiang/pile dicetak secara langsung di lapangan. Hal ini tentunya berbeda dengan pondasi tiang pancang yang menggunakan beton pracetak. Pengertian Pondasi Tiang Bored Pile Bor pile atau bored pile adalah teknik membangun pondasi yang memanfaatkan bantuan mesin bor. Tanah akan dikeruk menggunakan mesin tersebut hingga kedalaman tertentu, kemudian diisi dengan tulang besi dan cor beton. Pondasi bored pile adalah jenis pondasi dalam dengan desain berbentuk tabung yang berfungsi meneruskan beban bangunan ke lapisan tanah keras. Pondasi Bored pile juga sering disebut di lapangan sebagai pondasi bor pile. Pondasi ini digunakan jika level tanah dipermukaan atas tidak cukup untuk menahan beban bangunan secara keseluruhan, sehingga diperlukan daya dukung tambahan. Fungsi pondasi bored pile ini kurang lebih sama dengan pondasi tiang pancang, namun memiliki sedikit perbedan pada proses pengerjaannya. Pada pondasi bored pile diawali dengan pelubangan tanah hingga kedalaman yang sudah direncanakan, dilanjutkan dengan pemasangan tulangan besi dan kemudian pengecoran beton. Pondasi bore pile merupakan sebuah pondasi dalam yang berbentuk layaknya tabung panjang dan ditancapkan ke dalam tanah. Tujuan dari penggunaan pondasi ini agar bangunan dapat berdiri dengan kokoh setelah proses pembangunan selesai. Pondasi bore pile ini memiliki jenis dan manfaat untuk konstruksi bangunan. Penggunaan bore pile ini difungsikan untuk mengalirkan beban berat kontruksi ke dalam lapisan tanah yang lebih keras. Bored Pile adalah jenis pondasi dengan elemen beton bertulang yang dimasukan ke dalam lubang bor. Pondasi ini digunakan untuk memindahkan beban berat bangunan ke tanah atau lapisan batuan yang lebih keras. Bored Pile, dilaksanakan dengan metode pengeboran kontinyu denga getaran rendah, dapat digunakan untuk pondasi dan pengamanan bangunan serta untuk stabilisasi lereng. Pondasi bore pile atau biasa juga disebut poros bor, adalah jenis pondasi tabung silinder panjang yang terdiri dari campuran tulang beton dengan dimensi diameter tertentu yang dipasang di dalam tanah. Dalam pemasangan detail pondasi bore pile dengan tiang dicor di lokasi konstruksi menggunakan metode pengeboran dengan instalasi besi serta pengecoran beton lokal. Panjang pondasi tiang bor harus sampai pada kedalaman dengan tingkat kekerasan daya dukung tanah yang dibutuhkan untuk pondasi dasar konstruksi bangunan. Metode ini berbeda dengan pondasi tiang pancang beton lainnya, seperti tiang pancang dan pondasi tiang pancang beton bertulang yang menggunakan tiang pancang beton yang sudah dicetak sebelumnya. Penggunaan Bored Pile Sebagai pondasi, bored pile diaplikasikan untuk konstruksi yang mempunyai beban berat sampai ribuan ton. Bored pile juga sangat cocok untuk kondisi tanah yang tidak stabil. Selain untuk pondasi, bored pile juga bisa digunakan untuk membuat dinding bawah tanah struktural sebagai penahan tanah, biasanya disebut dengan coutigous pile. Tiang/pile ditempatkan berdekatan sehingga membentuk dinding penahan tanah yang padat, yang sering digunakan untuk memutus aliran air bawah tanah. Pondasi bore pile biasanya digunakan untuk pekerjaan jembatan, gedung tinggi, dan kompleks industri besar yang semuanya membutuhkan pondasi yang dalam. Ikuti penjelasan lebih lanjut mengenai detail pondasi bore pile dalam artikel ini ya Pins. Secant pile walls (Dinding tiang pancang) (dipisahkan, bersinggungan atau tumpang tindih) dipandang sebagai sistem yang relatif kaku dan berdeformasi rendah. Eksekusi pondasi ini dapat dilakukan di hampir semua tanah karena penggunaan alat pengeboran yang dapat disesuaikan. Fungsinya hampir sama dengan pondasi dalam lainya layaknya pondasi tiang pancang. Perbedaanya hanya terletak pada cara pengerjaanya. Pengerjaan pondasi bored pile ini dimulai dengan melubangi tanah dahulu sampai kedalaman yang diperlukan, lalu tahap pemasangan tulangan besi yang dilanjutkan dengan pengecoran beton untuk pengurugannya. Berdasarkan Alat dan Metode Kerjanya Jika dilihat berdasarkan alat dan metode kerja yang diterapkan, pondasi bore pile dapat dibedakan lagi menjadi beberapa jenis, yaitu: Jenis-jenis Pondasi Bored Pile Berdasarkan Alat dan Metode Pengerjaannya Dalam dunia konstruksi dikenal beberapa jenis alat dan metode pengerjaan bor pile namun pada dasarnya sama, diantara cara-cara tersebut yaitu:
Dengan alat bored pile mesin ini, dapat dilakukan pengeboran dengan pilihan pondasi berdiameter 30 cm, 40 cm, 50 cm, 60 cm hingga sebesar 80 cm. Metode bored pile menggunakan sistem wet boring atau bor basah sehingga dibutuhkan air yang cukup untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan pekerjaan. Ketersediaan sumber air harus diperhatikan jika menggunakan alat bor pile ini. Jenis pondasi bore pile yang pertama adalah menggunakan alat mini crane, metode yang satu ini dinilai efektif apabila digunakan pada daerah perumahan. Alasannya karena penggunaan bore pile mini crane ini tidak menghasilkan getaran yang dapat mengganggu bangunan sekitarnya. Untuk pengeboran menggunakan alat mini crane ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode bor basah. Untuk pengeboran dengan metode bor basah maka memerlukan sirkulasi air yang cukup pada saat proses pengeborannya. Untuk proses pengeboran menggunakan alat mini crane, tanah yang akan digunakan akan dilubangi terlebih dahulu. Setelah itu barulah memasukan besi tulangan yang telah siap untuk dipasang. Pastikan pula sumber air di area pembangunan tersebut mencukupi. Pada jenis mini crane ini, teknis pemasangan dimulai dengan melakukan pengeboran tanah sesuai dengan diameter lubang 30 cm, 40 cm hingga 80 cm, menggunakan metode sistem wet boring. Dibutuhkan banyak air untuk mendukung kerja mata bor pada saat proses pengeboran dengan pondasi jenis mini crane. Keuntungan dari jenis pondasi mini crane ini adalah fleksibilitas yang dimilikinya. Maksudnya adalah dalam proses bore pile mini crane lebih mudah dalam menentukan titik dan pemindahan alat.
Alat bor pile sebenarnya sistem kerjanya mirip dengan bor pile mini crane. Hanya saja perbedaannya pada desain sasis dan tiang tempat gearbox-nya. Diperlukan tambang pada bagian kanan dan kiri alat, yang harus dikaitkan ketempat lain yang kokoh untuk menjaga keseimbangan alat selama pengeboran agar tidak melenceng Jenis bore pile selanjutnya adalah menggunakan alat gawangan, mesin ini mampu membuat lubang galian dengan diameter yang lebih besar ketimbang menggunakan mesin bore pile mini crane. Dalam proses pengerjaannya hampir dengan menggunakan mesin bore pile mini crane. Pembedanya adalah pada bagian sasis serta tiang gearboxnya. Ketika menggunakan alat gawangan ini diperlukan tambang pada bagian kiri dan kanan alat. Tambang tersebut akan dikaitkan pada bagian lainnya, yang memiliki daya tahan lebih kokoh. Tujuannya untuk menjaga keseimbangan dari alat ini selama proses pengeboran sedang berlangsung. Jenis bor pile yang satu ini dapat menjangkau hingga ke daerah yang ada di pedalaman serta area yang memiliki lahan sempit, sehingga cocok digunakan untuk area padat penduduk. Jenis pondasi bore pile gawangan hampir menyerupai sistem kerja dan alat yang mirip dengan jenis mini crane. Perbedaannya terletak pada bagian tiang tempat tuas gear box dan bagian sasisnya. Ketika prosesnya, dibutuhkan tambang pada kiri dan kanan alat. Kemudian untuk menjaga keseimbangan alat selama pengeboran, kedua tambang tersebut akan dikaitkan pada bagian lain yang lebih kokoh. Penyedia jasa bore pile di daerah-daerah biasanya sering menggunakan jenis bore pile gawangan ini. Hal tersebut karena kemudahannya yang dapat dirangkai dan dibongkar pasang sesuai kebutuhan. Untuk menjangkau daerah-daerah pedalaman dan area yang sempit adalah keunggulan dari jenis bore pile gawangan ini.
Alat strauss pile ini sedikit berbeda karena harus menggunakan tenaga manual untuk memutar mata bornya. Metode ini menggunakan metode bor pile kering atau dry boring. Alat bor pile ini lebih praktis karena komponennya simpel, ringkas dan mudah dioperasikan serta tidak bising saat pengerjaan.
Hal ini menjadikan cara ini sangat cocok digunakan di berbagai proyek skala menengah - kecil seperti perumahan, pabrik, gudang, kantor maupun pasar.
Kekuranganya terbatasnya pilihan diameter yaitu hanya mampu menggali dengan diameter 20 cm, 25 cm, 30 cm dan 40 cm. Hal ini karena ini berhubungan dengan tenaga penggeraknya yang hanya tenaga manusia yang relatif lebih kecil dari tenaga mesin. Jadi cara ini kebanyakan digunakan untuk bangunan skala kecil.
Penggunakan tenaga manual atau tenaga manusia untuk memutar mata bor adalah perbedaan dari jenis strauss pile ini. Cara pengeborannya tanpa menggunakan bantuan air untuk melunakkan tanah, atau biasa disebut dry boring. Alat bore pile ini tergolong lebih praktis dan ringkas dengan komponen yang cukup simpel, tidak mengeluarkan bunyi bising, dan tentunya mudah dioperasikan. Dalam proyek skala kecil seperti perkantoran, perumahan, ruko ataupun pabrik, sangat cocok menggunakan jenis bor pile ini. Namun, karena penggerak alat ini masih dengan tenaga manusia, jenis ini memiliki kekurangan yaitu memiliki kemampuan menggali dengan diameter kecil antara 30 cm hingga 40 cm. Dst……. Tugas ke -9 Menjawab Soal
File Materi : Download File Materi Tambahan : Download |
11 |
Kamis 12 Juni 2025 Pertemuan ke-11 [12] REKAYASA PONDASI-2 PENURUNAN PONDASI TIANG Beban yang diatas tanah seperti timbunan (pondasi menerus), bangunan gedung, jembatan (pondasi telapak) dan lain lain menyebabkan terjadi penurunan tanah. Demikian juga pada waktu tiang dibebani , tiang akan mengalami pemendekan dan tanah disekitarnya akan mengalami penurunan.
PENURUNAN PONDASI TIANG
Penurunan Tiang Tunggal Penurunan tiang tunggal dan distribusi beban disepanjang tiang dapat dihitung dengan menggunakan metode transfer beban (load transfer). Langkah hitungan penurunan tiang dilakukan (Coyle dan Reese, 1966) sbb :
Penurunan Kelompok Tiang
Distribusi tekanan tiang ke tanah di sekitarnya bergantung pada tipe tiang dalam mendukung beban struktur Dst.
Tugas ke 10 yaitu Presentasi Penyelidikan Tanah Untuk Pondasi Dalam dan Menjawab Soal
File Materi : Download File Materi Tambahan : Download File Materi Tambahan : Download |
12 |
Kamis 19 Juni 2025 Pertemuan ke 12 (13) Rekayasa Pondasi - 2 Daya Dukung Pondasi Tiang Pada Tanah Kohesif Daya daya dukung pondasi adalah kemampuan tanah dalam mendukung beban dari struktur yang ada diatasnya , hal ini dinyatakan dengan tahanan geser tanah untuk melawan penurunan akibat beban. Analisa daya/ kapasitas daya dukung pondasi dilakukan dengan cara pendekatan untuk mempermudah perhitungan. Daya dukung tanah adalah kemampuan tanah memikul tekanan atau melawan penurunan akibat pembebanan,yaitu tahanan geser yang disebarkan oleh tanah disepanjang bidang –bidang gesernya. Hasil dari penyelidikan daya dukung tanah digunakan dalam perencanaan pondasi. ? Secara umum dirumuskan dalam bentuk t = c + s tan ? dimana : t = tahanan geser tanah / daya dukung tanah s = tegangan normal ? = sudut geser dalam tanah Daya dukung tanah yang diizinkan tekanan maksimum yang dapat diaplikasikan ketanah dimana syarat dalam perencanaan pondasi telah dipenuhi. Syarat perencanaan pondasi : - Faktor aman terhadap keruntuhan akibat terlampauinya daya dukung harus terpenuhi. Umumnya digunakan faktor aman = 3 - Penurunana pondasi hrs masih dalam bts nilai yg ditoleransikan. Daya dukung tanah batas (Ultimate Bearing Cap) tekanan minimum yang menyebabkan keruntuhan geser (shear failure) pada tanah pendukung secara cepat kebawah. Pondasi tiang mentransfer bebandari struktur diatasnya kepadalapisan tanah yang cukup kuatyang terdapat pada kedalamantertentu. 1.gesekan selimut (skin friction) displacement 0.3-1% D atau 5-10mm 2.tahanan ujung (end bearing) displacement 10-20% D .Pondasi tiangdigunakanuntukmemikulbebanvertikaltekan/tarik dan beban lateral , Pondasi tiang akan digunakan :
Daya DukungAksial- Formula Statik • Diperoleh melalui persamaan: Qu = Qe + Qs – W , Dimana: Qu = daya dukung ultimit tiang , Qe = daya dukung ultimit ujung tiang, Qs = daya dukung ultimit selimut tiang, W = berat tiang, umumnya diabaikan Daya Dukung Ujung Tiang, Qe • Qe = qe x Ae dimana: qe = unit tahanan ujung tiang Ae = luas ujung tiang • qe dibedakan atas: • qe untuk lapisan pasir, dan • qe untuk lapisan lempung Daya dukung tiang pada pasir MEYERHOF • qedapatdihitungmelaluipersamaan: qe = c Nc + q Nq + 0.3 gB Ng, dimana c = kohesitanah, Nc, Nqdan Ng = faktor- faktordayadukung (bearing capacity factors), q = tekanan overburden, B = diameter ataulebardari tiang, g = berat volume tanah. Mengingat bahwa nilai 0.3 gB Ngumumny atauh lebih kecil dibandingkan dengankedua nilai lainnya, makaqe menjadi: qe = c Nc + q Nq; untuk lapisanpasirc = 0, maka: qe = q Nq Dstnya Tugas ke 13 menjawab soal :
File Materi : Download File Materi Tambahan : Download |
13 |
Kamis 26 Juni 2025 Pertemuan ke 13 (14) Rekayasa Pondasi -2 Efisiensi Pondasi Kelompok Tiang Daya dukung tiang tiang dibagi menjadi dua yaitu daya dukung tiang tunggal dan daya dukung tiang kelompok. Daya Dukung Tiang Tunggal Untuk menghitung kapasitas dukung tiang tunggal dapat digunakan beberapa metode : Metode Statis Analisis Kapasitas statis analisis adalah metode perhitungan daya dukung yang berdasarkan keadaan tanah dan bentuk suatu tiang pancang dalam suatu proyek. Data kohesi tanah (C), sudut gesek tanah (Ø) dan berat jenis tanah (?) juga menjadi faktor analisis yang akan digunakan untuk menghitung kapasitas daya dukung tiang pada metode statis analisis ini.
Metode Statis Empiris Pada metode statis analisis korelasi yang digunakan adalah hasil dari penyelidikan laboratorium sedangkan pada metode analisis empiris, korelasi yang digunakan adalah hasil pembacaan dari penetrasi suatu alat penetrometer. Alat penetrometer yang biasa digunakan pada metode statis empiris adalah seperti cone penetration test (CPT) atau Standar Penetration Test (SPT). Kapasitas Dukung Tiang dari Pengujian Sondir / CPT Kapasitas daya dukung tiang dapat dihitung dengan mengunakan rumus Meyerhof (1956): Kapasitas Dukung Tiang dari Pengujian SPT (Standard PenetrationTest) Metode ini menggunakan jenis alat yang sederhana, berupa tabung standar dengan diameter 5 cm dan panjang 56 cm. Pelaksanaan dilakukan di dasar lubang bor. Meyerhof menggunakan dua macam rumus, yaitu: Metode Dinamis Pengujian tiang pancang dengan cara dinamis didasarkan pada analisa data rekaman getaran gelombang yang terjadi pada waktu tiang dipukul dengan palu pancang. Palu tiang pancang adalah alat yang digunakan untuk memberikan energi yang cukup kepada tiang pancang untuk menembus tanah. Adapun jenis palu tiang pancang itu antara lain : Palu Kerja Tunggal (Single Action Hammer) Palu Kerja Rangkap ( Double Action Hammer ) Palu Diesel ( Diesel Hammer ) Beberapa metode dinamis yang umum digunakan dalam perhitungan Kapasitas dukung tiang pancang, yaitu : Formula Janbu Formula Hiley Formula Kobe Engineering New Record (ENR) Daya Dukung Kelompok Tiang Penggunan kelompok tiang mempunyai keuntungan- keuntungan sebagai berikut :Dapat digunakan bila tiang tunggal tidak mempunyai kapasitas yang cukup untuk menahan beban kolom.Pemancangan tiang atau instalasi tiang bor dapat meleset (sampai dengan 15 cm) dari posisinya..Kegagalan dari sebuah tiang dapat diminimalisir akibatnya oleh adanya tiang yang lain (prinsip redudancy).Menyebabkan terjadinya pemadatan ke arah lateral, terutama pada saat dilakukan pemancangan sehingga memperbesar tekanan tanah lateral yang bekerja di sekeliling tiang, dan meningkatkan kapasitas tahanan geseknya. Hal ini terutama berlaku pada jenis tanah pasiranSumber : Manual Pondasi Tiang, GEC Efisiensi kelompok tiang didefinisikan sebagai :Efisiensi kelompok tiang tergantung pada beberapa faktor diantaranyaJumlah tiang, panjang, diameter, pengaturan, dan terutama jarak antara as ke as tiang.Modus pengalihan beban (gesekan selimut atau tahanan ujung).Prosedur pelaksanaan konstruksi (tiang pancang atau tiang bor).Urutan instalasi tiang.Jangka waktu setelah pemancangan.Interaksi antara pile cap dan tanah di permukaan.Sumber : Manual Pondasi Tian Efisiensi kelompok tiang pada tanah pasiran Efisiensi kelompok tiang pada tanah pasiran Efisiensi kelompok tiang pada tanah pasiran Efisiensi kelompok tiang pada tanah pasiran Daya dukung kelompok tiang pada tanah lempung Daya dukung kelompok tiang pada tanah lempung Dstnya
File Materi : Download |
14 |
|