E-Learning

Fakultas Ilmu Komunikasi - Jurusan Desain Komunikasi Visual (Non Reguler) (S-1 )
Kembali Ke List Matakuliah

TOMY HENDARMAN., ST., M.KOM

SENIN 17:00 - 19:30
Pertemuan Materi
01

MODUL 01 - MENGENAL ADOBE FLASH / ADOBE ANIMATE

Sebelum kita membahas mengenai pembuatan multimedia interaktif dengan Adobe Flash, yang harus pertama kali kita pahami dan kuasai adalah mengenal dan memanfaatkan perlengkapan menggambar dalam Adobe Flash. Dengan mengenal dan menguasai perlengkapan menggambar tersebut, maka permasalahan yang sangat mendasar, yakni menyediakan materi gambar dapat kita buat sendiri tanpa harus menggunakan karya orang lain tanpa izin, karena akan melanggar Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Dengan demikian, maka materi gambar yang kita ciptakan sendiri dan kita gambar sendiri menjadi modal besar untuk kita pergunakan pada tahap berikutnya. 

Adobe sebagai pengembang terkemuka untuk urusan komputer grafis kini memegang sepenuhnya kendali multimedia. Berbagai inovasi telah banyak dilakukan untuk mengubah wajah Flash yang telah lama dikenal, sehingga menjadi jauh lebih baik lagi. Sebagai salah satu pengembang yang sangat kental dengan dunia grafis, maka perlengkapan menggambar dalam Adobe Flash pun dapat dikatakan tidak terlalu asing. Tools yang biasa dipergunakan dalam dunia desain grafis sudah barang tentu ada pada Flash, sehingga menggambar dengan menggunakan Flash tidak akan jauh berbeda dengan menggunakan aplikasi lain dalam lingkungan desain grafis, contohnya Adobe Illustrator, Adobe Freehand, Adobe Fireworks, Adobe Photoshop, dsb. 


File Materi : Download
02

MODUL 02 - MENGGAMBAR BACKGROUND DENGAN ADOBE FLASH

Ciri khas aplikasi multimedia terletak pada media yang dikelolanya. Hal ini sangat jauh berbeda dari aplikasi pemrograman lain yang lebih bergantung pada system yang dikembangkan. Aplikasi multimedia akan terlihat memiliki desain yang lebih fleksibel dan kaya warna sehingga akan tampak lebih menarik dan bisa menjadi karya grafis tersendiri.

Proses pembuatan Multimedia Interaktif dengan menggunakan Flash / Animate bisa kita mulai dengan menggambar latar belakang. Hal ini biasanya dibutuhkan untuk membentuk halaman yang nanti dapat kita isi dengan elemen-elemen lain yang dibutuhkan. Gambar di atas adalah contoh yang akan kita buat sekarang. Gambar ini bisa kita jadikan sebagai salah satu halaman pada Multimedia Interaktif atau bisa juga kita jadikan sebagai gambar dasar pada animasi yang akan kita gunakan pada latihan berikutnya.


File Materi : Download
03

MODUL 03 - MENGGAMBAR KARAKTER KARTUN

Menggambar adalah satu keterampilan tersendiri. Terlebih lagi apabila kita ingin menggambar karakter kartun. Dibutuhkan keterampilan menggambar dan daya imajinasi yang kuat untuk bisa menciptakan karakter yang memiliki style yang baik dan layak untuk dijadikan sebagai gambar kartun. 

Oleh karena itu, akan lebih mudah jika kita mencari sketsa karakter yang sudah jadi dan siap untuk digambar ulang dalam aplikasi Adobe Flash / Animate. 

Untuk keperluan gambar karakter pada Adobe Flash atau Animate, kita bisa menyiapkan gambar karakter dalam bentuk coretan kasar dengan menggunakan pensil. Gambar tersebut dapat kita scan atau difoto sehingga berbentuk file yang bisa diimport ke dalam aplikasi editor grafis atau langsung diimport ke dalam Adobe Flash / Animate. Kemudian, gambar ini  digambar ulang ke dalam bentuk Line-art, yakni gambar dengan garis tunggal yang siap untuk diberi warna. 

Proses penebalan garis dan pewarnaan kemudian dikerjakan dengan mempertimbangkan pemisahan layer. Proses ini kemudian dilanjutkan dengan pengelompokkan gambar dan pengaturan link antar kelompok tersebut. 


File Materi : Download
04

Modul 04 - Animasi Frame by Frame

Ada 2 cara untuk membuat animasi di dalam Flash, yakni animasi Frame by Frame dan animasi Tweening. Contoh animasi Frame-by-Frame dapat kita lihat pada animasi tradisional yang hingga sekarang masih banyak kita lihat sebagai “film kartun” di televisi. Film-film seperti “Tom and Jerry”, “Mickey Mouse”, “Donald Duck”, hingga “Doraemon” atau “Dora The Explorer” adalah contoh film animasi tradisional yang sangat berhasil. Contoh animasi Flash yang cukup berhasil adalah “Pucca”, buatan Vooz Co. – Korea Selatan, yang kini telah dimiliki oleh Walt Disney.

Animasi jenis ini membutuhkan kemampuan dan stamina yang memadai untuk menggambar dalam jumlah yang sangat banyak. Hal tersebut dibutuhkan karena untuk setiap durasi 1 detik dibutuhkan tidak kurang dari 12 gambar (standar animasi tradisional adalah 12 frame per detik), sehingga untuk setiap 1 menit tayangan dibutuhkan 60 x 12 gambar = 720 gambar, dan untuk 30 menit tayangan film kartun dibutuhkan sejumlah 30 x 60 x 12 gambar = 21.600 gambar. 

Animasi Frame by Frame adalah membuat sebuah ilusi pergerakan dari sebuah gambar/objek yang diam (still image) frame demi frame-nya. Pada materi ini kita akan mencoba mempelajari bagaimana cara membuat animasi berupa objek yang bergerak melintas pada Stage.


File Materi : Download
05

Modul 05 - Motion Tween dan Shape Tween

Motion Tween adalah salah satu jenis animasi yang dapat dibuat dengan mudah menggunakan Flash. Kemudahan tersebut sering dimanfaatkan secara intensif untuk pembuatan animasi. Banyak jenis animasi yang dapat kita buat dengan memanfaatkan Motion Tween tersebut, sehingga dengan menguasai Motion Tween, pembuatan animasi Flash menjadi jauh lebih mudah. 

Namun, tentu animasi Frame by Frame tidak dapat ditinggalkan begitu saja, karena tidak semua jenis animasi dapat kita gantikan dengan Motion Tween. Selain itu, pada dasarnya animasi berasal dari animasi Frame by Frame, adapun Motion Tween dipergunakan untuk membuat animasi yang hanya berupa transformasi dari objek yang akan kita animasikan, contoh objek bergerak, objek berputar, objek membesar atau mengecil. Dengan demikian, animasi tetap akan bisa kita buat dengan metode Frameby Frame tanpa harus menggunakan jenis animasi Motion Tween. 

Animasi motion tween digunakan apabila kita ingin membuat gerakan animasi yang teratur. Animasi ini sangat memudahkan pekerjaan karena kita tidak perlu membuat animasi secara frame by frame yang pengerjaannya jauh lebih lama. Dengan Motion Tween, Anda hanya perlu membuat frame awal dan frame akhir saja (Keyframe). Dua alasan utama mengapa Animasi motion tween sangat membantu yaitu karena sangat mengurangi beban pekerjaan menggambar dan meminimalkan ukuran file karena isi dari setiap frame tidak perlu disimpan. 


File Materi : Download
06

Modul 06 - Movie Clip, Guide Layer, dan Mask Layer

Mask Layer dan Guide Layer adalah jenis layer yang dapat dimanfaatkan pada pembuatan animasi dengan cara memanfaatkan kemampuan masing-masing jenis layer tersebut. Dengan menggunakan Mask Layer dan Guide Layer maka kita dapat menghasilkan animasi yang sama sekali berbeda tergantung pada kreativitas kita dalam memanfaatkan kelebihan dari property layer tersebut. 

Mask Layer adalah jenis layer yang pada dasarnya dipergunakan untuk mengorganisasikan layer sehingga layer yang berada di bawah struktur Mask Layer dapat disembunyikan. Dengan memanfaatkan Mask Layer, maka kita dapat membuat sebuah area yang dapat menampilkan layer yang ada di bawahnya sekaligus menyembunyikan apapun yang berada di luar area tersebut. 

Sedangkan Guide Layer dipergunakan untuk mengorganisasikan layer sehingga layer Guide tersebut dapat membantu layer yang berada di bawahnya dalam hal layout dan pengaturan posisi. Pergerakan animasi dengan menggunakan Guide Layer menjadi jauh lebih luwes dibandingkan dengan mengandalkan motion tween saja.


File Materi : Download
07

MODUL 07 - BUTTON DAN NAVIGASI

Button atau Tombol di Flash dapat dibuat sendiri dengan desain bentuk yang beraneka ragam tergantung pada selera masing-masing. Berbeda dengan software pemrograman lainnya yang menyediakan fitur tombol dengan bentuk yang sama dan seragam, Adobe Flash memberi kita kebebasan untuk mendesain tombol sebagus mungkin dan disesuaikan dengan desain background. 

Sesudah gambar tombol dibuat, maka proses berikutnya adalah mengubah gambar tombol tersebut menjadi Symbol Button. Dengan menjadikan gambar sebagai symbol Button, maka kita dapat menggunakannya sebagai Tombol yang dapat di-klik.

Untuk kebutuhan navigasi, kita dapat menggunakan Action Script 2.0 atau Action Script 3.0. Perbedaannya ada pada kemampuan program untuk ditempatkan pada System Operasi Android / IOS. 


File Materi : Download
08

Modul 08 - Multimedia Interaktif

Dropdown menu adalah menu yang secara interaktif muncul ketika pengguna komputer ingin masuk ke dalam menu tertentu yang telah disediakan oleh program. Dropdown menu adalah istilah yang biasa digunakan dalam dunia pemrograman berhubung perilaku pada menu tersebut yang akan membuka ke bawah (dropdown) dan memperlihatkan menu yang berhubungan dengan konteks menu atau tombol yang sedang disorot oleh pengguna perangkat lunak yang interaktif tersebut. 

Dropdown menu pada Macromedia / Adobe Flash dapat dibuat secara grafis maupun dengan menggunakan component. Dalam contoh ini kita akan membuat dropdown menu secara grafis mengingat luasnya kreativitas yang dapat dibuat dengan cara tersebut. 

Keuntungan dari pembuatan dropdown menu secara grafis adalah dapat menghasilkan tampilan yang disesuaikan dengan rancangan antarmuka program secara keseluruhan, sehingga tampilannya lebih baik dan dapat dirancang dengan nilai estetika yang tinggi. Berbeda dengan penggunaan component yang sudah disiapkan secara default oleh program yang berjalan di bawah sistem operasi tertentu, sehingga tampilannya mengikuti standar sistem operasi tersebut.


File Materi : Download
09

Modul 09 - Dropdown Menu


File Materi : Download
10

MODUL 10 - Sound Play & Stop

Salah satu komponen Multimedia adalah suara, yang dapat dihadirkan dalam beberapa bentuk: Narasi, Musik, Efek Suara, dan lain-lain. Untuk itu, diperlukan cara untuk menghadirkan dan mengontrol suara tersebut agar dapat dinyalakan dan dihentikan, atau bahkan dapat diatur volume suaranya agar pengguna Multimedia dapat mengatur tingkat suara tersebut sesuai dengan kenyamanan telinganya masing-masing.


File Materi : Download
11
12
13
14